METODE LAFZAN WA MA'NAN WA AMALAN DALAM MENGHAFAL AL QUR'AN DI PONDOK PESANTREN TEBUIRENG JOMBANG JAWA TIMUR

Fuad Noor Rochman, NIM.: 02531003 (2008) METODE LAFZAN WA MA'NAN WA AMALAN DALAM MENGHAFAL AL QUR'AN DI PONDOK PESANTREN TEBUIRENG JOMBANG JAWA TIMUR. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (METODE LAFZAN WA MA'NAN WA AMALAN DALAM MENGHAFAL AL QUR'AN DI PONDOK PESANTREN TEBUIRENG JOMBANG) 02531003_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (21MB) | Preview
	Text (METODE LAFZAN WA MA'NAN WA AMALAN DALAM MENGHAFAL AL QUR'AN DI PONDOK PESANTREN TEBUIRENG JOMBANG) 02531003_BAB II sampai BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (40MB) | Request a copy

Abstract

Skripsi ini meneliti bagaimana metode *lafẓan wa ma'nan wa 'amalan* dalam menghafal al-Qur'an diterapkan di Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an. Al-Qur'an memiliki keistimewaan mudah dihafal, namun menghafalnya bukanlah tugas yang ringan dan mudah. Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an dikenal sebagai salah satu pondok yang tidak hanya fokus pada hafalan al-Qur'an, tetapi juga menyelenggarakan pendidikan formal seperti Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Madrasah Aliyah (MA). Hal ini sesuai dengan moto pondok, yaitu *menghafal al-Qur'an lafẓan wa ma'nan wa 'amalan*. Meskipun banyak lulusan pondok ini yang berprestasi di tingkat internasional, beberapa santri mengeluhkan beban materi yang terlalu banyak, sehingga mempengaruhi pencapaian mereka. Pertanyaan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana metode *lafẓan wa ma'nan wa 'amalan* diterapkan di Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an Tebuireng Jombang dan bagaimana implikasi metode tersebut terhadap kemampuan santri dalam menghafal al-Qur'an. Di beberapa negara, anak-anak kecil menghafal al-Qur'an dengan cara yang sederhana. Di Indonesia, khususnya di pondok pesantren, ayat-ayat al-Qur'an dibaca berulang kali hingga lancar dan jelas, dengan menggunakan mushaf. Setelah itu, materi diulang kembali dengan melihat mushaf sesekali, hingga hafal. Proses ini dilakukan berulang-ulang hingga 30 kali. Selain bimbingan guru, santri tunanetra sering menggunakan kaset sebagai alat bantu untuk mengulang hafalan. Teori menghafal dengan bantuan kaset ini mirip dengan bimbingan guru, hanya saja fungsi guru digantikan oleh kaset. Meskipun demikian, hafalan tetap harus ditashihkan kepada guru. Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an memiliki metode yang unik namun cukup menantang, sesuai dengan semboyannya *lafẓan wa ma'nan wa 'amalan*. Pola pendidikan dan pengajaran terprogram melalui tiga unit: *lafẓan* dikelola oleh Unit Tahfidz, *ma'nan* dikelola oleh Madrasah, dan *'amalan* dikelola oleh Majelis Tarbiyah wat Ta'lim. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan cara menyusun dan memaparkan data berdasarkan temuan di lapangan, kemudian memberikan interpretasi agar lebih mudah dipahami. Dengan pendekatan ini, peneliti mampu memberikan gambaran mengenai penerapan metode *lafẓan wa ma'nan wa 'amalan* dalam menghafal al-Qur'an di Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an Tebuireng Jombang. Banyak santri yang merasa puas dan merasakan perkembangan cepat dalam membaca dan menghafal al-Qur'an. Salah satu keunggulan pondok ini dibandingkan pondok tahfidz lainnya adalah aspek *fashahah*-nya (kelancaran dalam bacaan). Namun, beberapa santri mengalami kesulitan dalam menerima materi pelajaran di kelas formal, terutama karena penyampaian materi terlalu cepat dan bebannya cukup berat, akibat target yang harus dicapai oleh guru. Selain itu, kegiatan harian di pondok yang rutin seringkali membuat santri merasa bosan. MIT, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kegiatan di pondok, perlu mengelola situasi agar santri tidak merasa jenuh. Meskipun sulit mencapai target yang ditetapkan, pengurus pondok mengklaim bahwa 80% kegiatan di pondok berjalan sesuai dengan rencana.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item