PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DALAM AL QUR'AN DAN TAFSIRNYA KARYA TIM DEPARETEMEN AGAMA RI

Aat Didayat, NIM.: 02531027 (2008) PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DALAM AL QUR'AN DAN TAFSIRNYA KARYA TIM DEPARETEMEN AGAMA RI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DALAM AL QUR'AN DAN TAFSIRNYA KARYA TIM DEPARETEMEN AGAMA RI) 02531027_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (42MB) | Preview
	Text (PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DALAM AL QUR'AN DAN TAFSIRNYA KARYA TIM DEPARETEMEN AGAMA RI) 02531027_BAB II sampai BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (74MB) | Request a copy

Abstract

Al-Qur'an dan Tafsirnya karya Tim Departemen Agama RI merupakan tafsir yang memiliki keunikan tersendiri. Tafsir ini disusun oleh sekelompok intelektual akademis dengan latar belakang pandangan yang beragam, dan digagas oleh pemerintah Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto. Tujuan utama penyusunan tafsir ini adalah menggali nilai-nilai agama untuk menciptakan masyarakat sosialistis-religius, sebagaimana yang tertuang dalam Pancasila. Soeharto juga mendasarkan pemerintahannya pada konsep Demokrasi Pancasila untuk mewujudkan pemerintahan yang maju. Namun, pada saat yang sama, gagasan demokrasi ini mendapat penentangan dari beberapa intelektual Muslim. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah: sejauh mana Tafsir Depag mengeksplorasi wacana demokrasi dalam penafsirannya? Bagaimana pengaruh pemerintah dalam membentuk konstruksi wacana demokrasi di dalam tafsir tersebut? Serta, bagaimana posisi dan arah Tafsir Depag di hadapan kekuasaan? Penelitian ini berfokus pada beberapa nilai demokrasi, yaitu keadilan (*al-'adilah*), persamaan (*al-musawah*), kebebasan (*al-huriyyah*), musyawarah (*al-syura*), dan pertanggungjawaban (*al-mas'uliyyah*). Kajian ini menggunakan pendekatan penelitian kepustakaan (*library research*), dengan **Al-Qur'an dan Tafsirnya** karya Tim Departemen Agama RI sebagai sumber data primer. Sumber data sekunder meliputi karya seperti *Khazanah Tafsir Indonesia: dari Hermeneutika hingga Ideologi* karya Islah Gusmian, "Tafsir Al-Qur'an Versi Orde Baru" karya Indal Abror dalam jurnal *ESENSIA* Vol. 4, No. 1, Januari 2003, serta beberapa literatur terkait lainnya. Pengumpulan data dilakukan melalui metode dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan metode analisis wacana model Teun A. van Dijk yang diletakkan dalam kerangka pendekatan hermeneutis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketika menafsirkan ayat-ayat yang berkaitan dengan prinsip-prinsip demokrasi, Tafsir Depag tidak secara eksplisit menggunakan istilah "demokrasi". Tafsir ini hanya menguraikan gagasan utama yang terkait dengan prinsip-prinsip demokrasi tersebut. Dalam penggambaran demokrasi, Tafsir Depag menekankan bahwa nilai-nilai seperti keadilan, persamaan, kebebasan, musyawarah, dan pertanggungjawaban harus diwujudkan dalam bentuk melaksanakan amanah dengan baik, memberikan kesaksian yang jujur, menghilangkan diskriminasi antar manusia, memberikan kebebasan dalam memeluk agama dan berperilaku, mengutamakan musyawarah dalam penyelesaian masalah, serta bertanggung jawab dalam mengelola harta anak yatim dan menepati janji. Pandangan Tafsir Depag mengenai prinsip-prinsip demokrasi ini memiliki hubungan erat dengan pengaruh pemerintah Orde Baru, sebagai pihak yang menggagas tafsir tersebut. Akibatnya, dalam menafsirkan ayat-ayat terkait demokrasi, Tafsir Depag cenderung bersifat *text-oriented*, tanpa upaya untuk mengontekstualisasikan penafsiran sesuai dengan kondisi sosio-historis masyarakat saat itu. Dengan demikian, Tafsir Depag lebih memilih bersikap netral di tengah penindasan wacana terselubung yang dilakukan oleh pemerintah pada masa itu.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item