Ade Benih Nirwana, NIM.: 00110160 (2005) AL MAR'AH FI DUNYA RIWAYAH LI TAUFIQ AL HAKIM (Dirasah Jindiriyah). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (AL MAR'AH FI DUNYA RIWAYAH LI TAUFIQ AL HAKIM (Dirasah Jindiriyah))
00110160_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (10MB) | Preview |
|
![]() |
Text (AL MAR'AH FI DUNYA RIWAYAH LI TAUFIQ AL HAKIM (Dirasah Jindiriyah))
00110160_BAB II sampai BAB III.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (17MB) | Request a copy |
Abstract
Apabila kita menyebut kata perempuan makna yang terbayang adalah satu makhluk yang halus, lembut, lemah gemulai dengan wajah yang cantik. Demikian menariknya untuk dimiliki lawan jenisnya guna memperpanjang garis keturunan. Karena keindahannya itu maka para para laid- laid menganggap bahwa mahkluk yang disebut perempuan cukup berdiam diri saja dirumah, mengurusi dapur dan mengurusi anak. Isu tentang perempuan talc akan pemah hilang. Dalam masyarakat masih banyak ditemui ketidakadilan yang menimpa kaum perempuan. Bahkan dalam bidang kesenian (film dan kesusasteraan), posisi perempuan tampaknya menampakkan ketertindasan yang begitu mapan dan berkepanjangan. Paham yang sulit dihilangkan adalah terjadinya hegemoni laid-laid terhadap perempuan. Hampir di seluruh karya sastra, baik yang dihasilkan oleh pengarang laid-laid dan perempuan, dominasi laid laid selalu lebih kuat. Figur laid-laid selalu menjadi autoriti sedang perempuan menjadi the secont sex, warga kelas dua dan tersubordinasi. Hal ini diperjelas dan dipertegas bahwa perempuan dimata laki-laki secara umum dan dimata sastrawan pada khususnya sebagai objek. Ini telah membelenggu hingga mendorong perempuan kesudut keterpurukan nas;b secara laten menjadi terjajah. Lagi-lagi sastrawan laki laki pada umumnya sering memanjakan perempuan. Karena itu jangan heran kalau laki- laki sering menyekap perempuan pada sebuah aquarium indah, hanya sebagai pemandangan yang sedap clan sebagai panoramik belaka. Hingga saat ini penelitian tentang perempuan cukup menonjol, hal tersebut karena adanya perbedaan antara laki-laki clan perempuan banyak menyimpan masalah, baik dari subtansi kejadian maupun peran yang diemban dalam masyarakat. Perbedaan anatomi biologis diantara keduanya sering menimbulkan perbedaan yang berkepanjangan. Dengan adanya perbedaan jenis kelamin secara biologis (sex) melahirkan seperangkat budaya. Perbedaan jender termanifestasikan dalam berbagai bentuk, diantaranya subordinasi, diskriminasi, kekerasan, eksploitasi dan lain-lain. Gender adalah pembagian peran manusia pada maskulinitas dan feminine yang didalamnya terkandung peran dan sifat yang diletakkan oleh masyarakat kepada laki laik dan perempuan clan dikonstruksikan secara sosial maupun cultural, keagamaan, bahkan melalui kekuasaan negara. Analisis jender digunakan untuk mengenali adanya ketidakadilan dibalik perbedaan relasi social laki-lald clan permpuan, terutama pada ketidakadilan struktur dan sistem yang disebabkan oleh jender. Analisis jender merupakan salah satu dari sejumlah analisis sosial yang ada untuk memahami realita sosial. Adapun batasan masalah yang ingin dicapai adalah sejauhmana ketidakadilan pada tokoh perempuan dalam cerpen tersebut dan sejauhmana penggambaran sastrawan laki-laki (Taufiq al Hakim) menggambarkan tokoh perempuan dalam cerpen ad Dunya Riwayah.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information / Supervisor: | Pembimbing: Drs. Taufiq Ahmad Dardiri, S.U |
Uncontrolled Keywords: | Cerpen; Gender; Ketidak adilan |
Subjects: | Kesusastraan Arab > Cerpen |
Divisions: | Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1) |
Depositing User: | Widiyastuti, M.IP |
Date Deposited: | 27 Sep 2024 13:41 |
Last Modified: | 27 Sep 2024 13:41 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67295 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |