NASKAH NUBZHAH TAREKAT: TEKS DAN KONTEKS WACANA KRITIK SOSIAL PRAKTIK TAREKAT DI SINGAPURA-NUSANTARA ABAD 19

Arifin, NIM.: 21200011030 (2024) NASKAH NUBZHAH TAREKAT: TEKS DAN KONTEKS WACANA KRITIK SOSIAL PRAKTIK TAREKAT DI SINGAPURA-NUSANTARA ABAD 19. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (NASKAH NUBZHAH TAREKAT: TEKS DAN KONTEKS WACANA KRITIK SOSIAL PRAKTIK TAREKAT DI SINGAPURA-NUSANTARA ABAD 19) 21200011030_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (NASKAH NUBZHAH TAREKAT: TEKS DAN KONTEKS WACANA KRITIK SOSIAL PRAKTIK TAREKAT DI SINGAPURA-NUSANTARA ABAD 19) 21200011030_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Sejarah Islam di Nusantara, khususnya melalui tarekat sufisme yang sudah terjadi sejak abad 16 telah menjadi sebab terciptanya karya-karya keagamaan dalam bentuk naskah dalam jumlah yang banyak. Naskah-naskah tersebut dapat dianggap sebagai sumber utama dalam merekonstruksi sejarah sosial ataupun intelektual di masa lalu. Salah satunya naskah-naskah itu adalah naskah "Hadzihi Nubdzhah Lil Mu’alim Salim Ibn Sumayr" yang berisi kritik terhadap praktik tarekat di Singapura pada abad ke-19. Berangkat dari adanya anggapan bahwa abad ke-19 menandai berakhirnya dominasi tasawuf, anggapan bahwa pembaharuan agama yang terjadi di Mekkah pada Abad ke-19 berdampak di Nusantara dengan munculnya kaum pembaharu yang mengkritik habis-habisan kaum sufi dan anggapan tentang pertentangan-pertentangan kepada tarekat sufi yang berkembang di abad ke-19 sebagai bentuk perebutan otoritas antara kelompok dominan dan terpinggirkan. Berpijak dari anggapan tersebut tesis ini akan menjawab pertanyaan yang penting dengan menggunakan pendekatan Filologi untuk menghadirkan teks-terjemahannya dan Arkeologi Pengetahuan (The Archaeology of knowledge) Michel Foucault untuk merekonstruksi pemaknaan di dalam teks. Dua pendekatan tersebut digunakan untuk menjawab pertanyaan penting: (a) Mengapa Syekh Salim Ibn Sumayr menulis Nubdzhah Tarekat? (b) Bagaimana suntingan teks dan terjemahan kitab Nubdzah Tarekat yang dikarang Salim Ibn Sumaayr? (c)Bagaimana ajaran sufisme Salim Ibn Sumayr dalam menghadapi dinamika ajaran tarekat di Nusantara abad 19. Dari anggapan-anggapan dan pertanyaan-pertanyaan tersebut penelitian ini menemukan bahwa abad ke-19 adalah masa terjadinya konsolidasi pemikiran dan praktik Islam di Mekkah dengan ditandai meningkatnya jumlah Jamaah Haji dan menguatnya Islam berorientasi Syariat yang tidak meninggalkan aspek sufisme, sehingga berpengaruh di wilayah Singapura- Nusantara dengan ditunjukkan adanya naskah Nubdzhah Tarekat. Menguatnya orientasi syariat tersebut kemudian berpengaruh di Nusantara sebagaimana ditunjukkan dalam penelitian yang memberikan gambaran mendalam tentang interaksi antara sufisme, praktik tarekat di Nusantara

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item