SAKTAH ‘ALA RIWAYAH HAFS ‘AN ‘ASIM FI AL QUR'AN : Dirasah Tahliliyyah Nahwiyyah

Umi Nadliroh, NIM.: 0011 0241 (2006) SAKTAH ‘ALA RIWAYAH HAFS ‘AN ‘ASIM FI AL QUR'AN : Dirasah Tahliliyyah Nahwiyyah. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SAKTAH ‘ALA RIWAYAH HAFS ‘AN ‘ASIM FI AL QUR'AN : Dirasah Tahliliyyah Nahwiyyah)
00110241_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (SAKTAH ‘ALA RIWAYAH HAFS ‘AN ‘ASIM FI AL QUR'AN : Dirasah Tahliliyyah Nahwiyyah)
00110241_BAB II sampai BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (13MB) | Request a copy

Abstract

Pada mulanya mushaf para sahabat berbeda antara satu dengan lainnya. Mereka mencatat wahyu al-Qur'an tanpa pola penulisan standar, karena umumnya dimaksudkan hanya untuk kebutuhan pribadi, tidak direncanakan untuk diwariskan kepada generasi selanjutnya. Diantara mereka ada yang menyelipkan catatan-catatan tambahan dari penjelasan Nabi, ada lagi yang menambahkan simbol-simbol tertentu dari tulisan yang hanya dik.etahui oleh penulisnya. Dan kesulitan mulai muncul ketika dunia Islam meluas ke Wilayah-wilayah non Arab. Upaya standarisasi tek.s al-Qur'an pada masa Utsman, dalam kenyataannya juga mengarah belum mencapai tingkatan yang sempuma, keragaman bacaan masih tetap mewarnai sejarah awal Kitab suci kaum Muslimin. Pada akhimya teks Utsmani berhasil memapankan diri sebagai satu-satunya teks al-Qur'an yang disepakati (I'eksxtus Receptw,). Walaupun begitu banyak kurang lebih sekitar tiga puluh dua system qira'ah yang beredar pada masa itu. Pada masa selanjutnya yang terkenal adalah qira'ah tujuh, yailu qira'ah yang dihimpun oleh lbnu Mujahid (w.935). sampai hari ini yang ditemukan dan dipakai secara sah adalah qira'ah Warsy sedikil digunakan di barat kemudian qira'ah Hafsh yang dipakai oleh kebanyakan Muslim di dunia. . Hafsh adalah salah satu murid 'Ashim (Imam tujuh), beliau mengikuti bacaan 'Ashim secara menyeluruh kecuali pada satu ayat surat Rum. Hafsh juga mempunyai beberapa wajah bacaan yang berbeda dengan periwayat lain seperti contoh "saktah", bacaan saktah menurut Hafsh berlaku dilima tempat dalam al­ Qur'an yaitu pada surat Kahfi, Yaasin, al-Qiyaamah, al-Muthoffifin, al-Haaqqah. Sedangkan periwayat lain disini tidak membaca saktah. Menurut Hafsh dalam bacaan saktah ini berhubungan dengan system struktur bahasa Arab atau Sintaksis. Oleh karena itu, pembahas mengambil judul ini. Permasalahan yang ditimbulk.an oleh bahasa Arab dalam k.alimat saktah akan dikaji dengan metode Diskriptif Analisis dengan menggunakan pendekatan Sintaksis yaitu yang berhubungan dengan kata, frasa, k.lausa, dan k.alimat, berikut hubungan fungsi, kategori dan peran yang menimbulkan sebuah intonasi tersendiri yaitu berupa jeda.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: Pembimbing: Dr. H. Sukamto, M.A
Uncontrolled Keywords: Teks Al Qur'an; Hafs; Saktah
Subjects: al Qur'an
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Widiyastuti, M.IP
Date Deposited: 30 Sep 2024 16:00
Last Modified: 30 Sep 2024 16:00
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67382

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum