Al Balad Al Mahjubah Li Gibran Khalil Gibran: Dirasah Tahliliyyah Simaiyyah

Totok Suhirman, NIM.: : 00110344 (2005) Al Balad Al Mahjubah Li Gibran Khalil Gibran: Dirasah Tahliliyyah Simaiyyah. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Al Balad Al Mahjubah Li Gibran Khalil Gibran: Dirasah Tahliliyyah Simaiyyah)
00110344_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (Al Balad Al Mahjubah Li Gibran Khalil Gibran: Dirasah Tahliliyyah Simaiyyah)
00110344_BAB II sampai BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (12MB) | Request a copy

Abstract

Lebanon sebuah negeri yang indah, didominasi daerah pegunungan yang memberi rasa sejuk. Tetapi letak geografis yang indah, tidak kemudian membawa Lebanon sebagai negeri yang indah pula, bahkan sejak lama Lebanon adalah negeri yang tidak pernah merdeka, penyair menuliskan dalam baitnya "oh negeri yang tertutup (dari kemerdekaan) sejak azali". Penyair menuliskan karena sejak ia lahir sampai ia meninggal, Lebanon adalah negeri yang tidak pernah merdeka. Diakibatkan penjajahan dan peperangan maka bukan hanya Lebanon sebagai negeri yang tidak pernah merdeka tetapi penduduknya pun hidup dalam penderitaan, sebuah data menyebutkan tidak kurang dari 120.000 jiwa meninggal ak:ibat kelaparan dan kemiskinan di pegunungan Lebanon. Inilah secara garis besar isi dari puisi karya Gibran Khalil Gibran yang akan dibahas. Gibran Khalil Gibran adalah seorang penyair Mahjar, yang mengibarkan bendera pembaruan pada karya sastra Arab. Ia menganjurkan pada gaya bahasa yang mudah sederhana dan indah. Skripsi ini mengkaji puisi Al-Bilad Al-Mahjubah karya Gibran Khalil Gibran dengan pendekatan Semiotik-nya Michael Riffaterre. Satu hal yang membedakan model pendekatan Riffaterre dengan model Semiotik lainnya adalah kekhususannya pada obyek baca puisi. Pada pembacaan awal puisi ini menimbulkan beberapa pertanyaan. Dari bahasa puisi, bahasa simbol yang digunakan penyair, pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca, sampai hubungan Intertekstual puisi ini dengan karya lain. Sehingga dari pertanyaan awal itu menggugah penulis untuk mengkajinya lebih dalam dengan pendekatan Semiotika Michael Riffaterre. Dari pemaknaan semiotik-nya riffaterre ada dua cara untuk mengungkap pesan dan makna yang ada dalam puisi. Pertama pembacaan heuristik dan pembacaan retroaktif. Pembacaan heuristik adalah pembacaan pada tataran kebahasaan. Puisi memiliki bahasa yang khas, ia menyampaikan sesuatu secara tidak langsung, sehingga dari bahasa puisi itu banyak ditemukan Metafora dan Metonimi, sehingga pada kajian struktural Semiotik digunakan pembahasan Ketidaklangsungan Ekspresi, yaitu menyatakan sesuatu hal dengan arti yang lain. Ekspresi tidak langsung disebabkan oleh, penggantian arti, penyimpangan arti dan penciptaan arti. Pada tahap ini biasa disebut sebagai tahap interpretasi pertama, yaitu penafsiran kebahasaan untuk memudahkan pada tahap penafsiran berikutnya yaitu, pembacaan retroaktif. Pembacaan retroaktif adalah pembacaan pada tingkat penafsiran yaitu untuk menafsirkan pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca. Pada tahap ini, ada langkah-langkah yang harus ditempuh, mencari matrik, model, varian dan hipogramnya. Artinya, pada penelitian ini, peneliti mencoba mengaplikasikan model semiotika Michael Riffaterre, seperti yang tertuang dalam bukunya Semiotics of Poetry.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: Pembimbing: Drs. Uki Sukiman, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Puisi; Kahlil Gibran; Analisis Semiotik
Subjects: Kesusastraan Arab > Puisi
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Widiyastuti, M.IP
Date Deposited: 02 Oct 2024 11:39
Last Modified: 02 Oct 2024 11:39
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67478

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum