PANDANGAN AHMAD SYAFII MAARIF TENTANG DISKURSUS NEGARA ISLAM DAN FORMALISASI SYARIAT ISLAM DI INDONESIA

Ahmad Asroni, NIM.: 03521540 (2009) PANDANGAN AHMAD SYAFII MAARIF TENTANG DISKURSUS NEGARA ISLAM DAN FORMALISASI SYARIAT ISLAM DI INDONESIA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PANDANGAN AHMAD SYAFII MAARIF TENTANG DISKURSUS NEGARA ISLAM DAN FORMALISASI SYARIAT ISLAM DI INDONESIA) 03521540_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (43MB) | Preview
	Text (PANDANGAN AHMAD SYAFII MAARIF TENTANG DISKURSUS NEGARA ISLAM DAN FORMALISASI SYARIAT ISLAM DI INDONESIA) 03521540_BAB II sampai BAB V.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (81MB)

Abstract

Diskursus negara Islam dan formalisasi syariat Islam telah menjadi kajian yang tidak pernah habis untuk diperbincangkan. Wacana ini terus diperdebatkan oleh berbagai kalangan, baik di level teoritis maupun praktis. Di satu sisi, kehadirannya kerapkali disanjung dan dielu-elukan, namun di sisi lain ia tak jarang pula dihujat dan dikritik. Dalam realitas politik global, usaha-usaha mendirikan negara Islam dan formalisasi syariat Islam telah banyak dipraktikkan oleh negara-negara Islam, tak terkecuali di Indonesia. Pasca lengsernya rezim Orde Baru, wacana negara Islam dan formalisasi syariat Islam kian merebak dan terus bergulir bak bola salju. Fenomena menguatnya wacana negara Islam dan formalisasi syariat Islam di Indonesia merupakan suatu fenomena sosio-politik-keagamaan yang menggembirakan sekaligus problematis. Menggembirakan karena fenomena tersebut menandakan sebagian umat Islam Indonesia sedang mengalami kegairahan dalam beragama. Problematis lantaran diskursus negara Islam dan formalisasi syariat Islam akan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berideologi Pancasila dan berdasar UUD 1945. Selain mendapatkan penolakan yang serius dari kelompok nasionalis, dan non-Muslim, wacana negara Islam dan formalisasi syariat Islam juga mendapatkan resistensi dari banyak intelektual Muslim. Salah satu intelektual Muslim tersebut adalah Ahmad Syafii Maarif. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yang bersifat kualitatif dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Peneliti ini menggunakan pendekatan multidisipliner Kuntowijoyo untuk menganalisis data-data yang terkumpul. Pendekatan tersebut adalah pendekatan Sejarah Politik, pendekatan Sejarah Sosial, dan pendekatan Sejarah Intelektual. Hasil penelitian ini adalah: Pertama, usaha-usaha mendirikan negara Islam dan formalisasi syariat Islam memiliki akar sejarah yang panjang di Indonesia. Usaha-usaha tersebut menggelinding terus hingga masa Indonesia kontemporer melalui berbagai jalur "perjuangan", yakni jalur legislatif dan eksekutif, semisal penerbitan Undang-Undang dan Peraturan Daerah, hingga pemberontakan dan penggunaan cara kekerasan (violence). Kedua, Ahmad Syafii Maarif menolak upaya- upaya mendirikan negara Islam dan formalisasi syariat Islam di Indonesia yang dilakukan dengan cara inkonstitusional dan tidak demokratis. Meskipun pada dasarnya Ahmad Syafii Maarif tidak mempermasalahkan adanya formalisasi syariat Islam asal dilakukan dengan cara yang konstitusional dan demokratis, namun ia tetap mengkritik kalangan yang menginginkan pendirian negara Islam dan formalisasi syariat Islam di Indonesia. Selain karena alasan teologis dan historis, baginya, wacana negara Islam dan formalisasi syariat Islam di Indonesia tidak akan membawa kemaslahatan, justru sebaliknya, ia lebih banyak membawa kemudharatan. Ketiga, pandangan Ahmad Syafii Maarif mempengaruhi banyak kalangan, terutama para intelektual muda Muhammadiyah. la merupakan salah satu intelektual yang ikut berkontribusi dalam pembaharuan Islam dan penyebaran gagasan Islam kontemporer. Ide-ide kritisnya tentang wacana negara Islam dan formalisasi syariat Islam sedikit banyak mewarnai panggung sejarah intelektualisme Islam di Indonesia.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item