Siti Nurusani Uswatun HM, NIM.: 01110460 (2006) Musiqi Al Shi'r Fi Diwan Al A'sha : Dirasat Tahliliyyah 'Arudiyyah. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (Musiqi Al Shi'r Fi Diwan Al A'sha : Dirasat Tahliliyyah 'Arudiyyah)
01110460_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (8MB) | Preview |
|
![]() |
Text (Musiqi Al Shi'r Fi Diwan Al A'sha : Dirasat Tahliliyyah 'Arudiyyah)
01110460_BAB II sampai BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (20MB) | Request a copy |
Abstract
Syair Arab telah ada beberapa abad sebelum Masehi, dan seiring dengan perjalanan waktu, syair pun mulai berkembang mengikuti perkembangan zaman. Para kritikus modern membagi syair Arab menjadi tiga macam, yaitu: Multazam (tradisional), Mutlak (mursal), dan Mantsur (bebas). Jika kita berbicara tentang syair Arab, khususnya syair multazam, maka kita tidak bisa lepas dari ilmu 'arudl dan qowāfi, karena syair tersebut terikat oleh aturan wazan dan qofiyah. Ilmu 'arudl dan qowāfi adalah ilmu tentang perpuisian Arab yang diciptakan oleh al-Kholil bin Ahmad al-Farohidi pada abad ke-2 H, yaitu ilmu yang membahas tentang timbangan satuan bunyi (taf'īlāt), bahr, serta satuan-satuan bunyi pada akhir bait (qofiyah). Al-Kholil, berdasarkan kajiannya terhadap puisi-puisi Arab, merumuskan 15 macam bahr. Kemudian muridnya, al-Akhfasy al-Awsath, menambahkan satu bahr, sehingga jumlahnya menjadi 16 bahr. Jadi, ada 16 bahr yang biasanya lazim digunakan para penyair dalam penciptaan puisi. Dalam skripsi yang berjudul "Musiqo asy-Syi'ri fī Dīwān al-A'syā (Dirosah Tahliliah 'Arudliah)" ini, penulis membahas syair-syair al-A'syā, seorang penyair Arab Jahiliah yang sangat terkenal kefasihannya. Ia ditakuti orang karena ketajaman lidahnya, namun juga disenangi karena jika ia memuji seseorang, orang tersebut akan menjadi terkenal seketika. Dalam Dīwān al-A'syā tersebut terdapat 168 bait syair dalam 40 tema, yang terbagi menjadi 18 tema berupa bait qosidah, 7 qit'ah, 10 nutfah, dan sisanya (5) berupa bait yatimah/mufrodah. Sedangkan bahr yang digunakan berjumlah 12, yaitu: thawīl, basīth, basīth mukhallal, wafīr, wafīr majzū’, kāmil, kāmil majzū’, rojaz, romal, sari’, munsarikh, khafīf, dan mutaqorib. Kemudian, penulis menganalisis syair-syair al-A'syā yang terdapat dalam dīwān tersebut dengan menggunakan kaidah 'arudl dan qowāfi untuk mengetahui musikalitas atau unsur-unsur bunyi dalam syair-syair tersebut.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information / Supervisor: | Pembimbing: Drs. H.A Patah, M.Ag |
Uncontrolled Keywords: | Puisi; Diwan; Arud; Qawafi |
Subjects: | Kesusastraan Arab > Puisi |
Divisions: | Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1) |
Depositing User: | Widiyastuti, M.IP |
Date Deposited: | 04 Oct 2024 15:54 |
Last Modified: | 04 Oct 2024 15:54 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67609 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |