PENYELESAIAN PERKARA DISPENSASI KAWIN DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA: ANALISIS ASAS KEPENTINGAN TERBAIK BAGI ANAK

Mohammad Afandy, S.H., NIM.: 22203011017 (2024) PENYELESAIAN PERKARA DISPENSASI KAWIN DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA: ANALISIS ASAS KEPENTINGAN TERBAIK BAGI ANAK. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENYELESAIAN PERKARA DISPENSASI KAWIN DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA: ANALISIS ASAS KEPENTINGAN TERBAIK BAGI ANAK) 22203011017_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (PENYELESAIAN PERKARA DISPENSASI KAWIN DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA: ANALISIS ASAS KEPENTINGAN TERBAIK BAGI ANAK) 22203011017_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Perkawinan dibawah umur masih terjadi di beberapa daerah termasuk di wilayah Yogyakarta. Tercatat ada 230 permohonan perkara dispensasi kawin yang diajukan ke Pengadilan Agama Yogyakarta dan dan hakim memiliki kecendrungan untuk mengabulkan permohonan yang diajukan, dengan pertimbangan alasan terbaik bagi anak. Kajian ini berusaha untuk menjelaskan sejauh mana hakim di Pengadilan Agama Yogyakrta menerapkan asfek formil dalam penyelesaian perkara dispensasi kawin di Pengadilan Agama Yogyakarta serta menggali sejauh mana penalaran hukum hakim memaknai kepentingan terbaik bagi anak dengan menggunakan teori penalaran hukum. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif-analitis dengan menggunakan pendekatan yuridis empiris. Adapun sumber data primer berupa hasil wawancara dengan dua oarang hakim serta dokumentasi. Sedangkan sumber sekundernya berupa dokumen hukum salahh\ satunya adalah putusan hakim sebanyak 5 putusan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: pertama, Penyelesaian perkara di perkara permohonan dispensasi kawin di Pengadilan Agama Yogyakarta mengikuti prosedur yang tertuang dalam PERMA No.5 Tahun 2019 yang berisi pedoman mengadili permohonan dispensasi kawin. Kedua, interpretasi hakim Pengadilan Agama Yogyakarta terkait asas kepentingan terbaik bagi anak dalam PERMA No.5 Tahun 2019 adalah semua yang berkaitan dengan kesejahtraan, perlindungan, pengasuhan, serta keberlangsungan hidup dan tumbuh kembang anak.. Hasil penelitian menunjukan bahwa hakim dalam menginterpretasikan asas kepentingan terbaik bagi anak adalah dengan berusaha menjauhkan anak tersebut dari kerugian yang lebih besar baik dalam mengabulkan maupun menolak permohonan dispensasi kawin

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item