SALAT SEBAGAI TERAPI SELF-HEALING (STUDI PENAFSIRAN AYAT-AYAT SALAT DALAM TAFSIR AL-AZHAR KARYA HAMKA)

Zahrona Nasution, NIM.: 19105030001 (2024) SALAT SEBAGAI TERAPI SELF-HEALING (STUDI PENAFSIRAN AYAT-AYAT SALAT DALAM TAFSIR AL-AZHAR KARYA HAMKA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (SALAT SEBAGAI TERAPI SELF-HEALING (STUDI PENAFSIRAN AYAT-AYAT SALAT DALAM TAFSIR AL-AZHAR KARYA HAMKA)) 19105030001_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (SALAT SEBAGAI TERAPI SELF-HEALING (STUDI PENAFSIRAN AYAT-AYAT SALAT DALAM TAFSIR AL-AZHAR KARYA HAMKA)) 19105030001_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berangkat dari peningkatan kasus kesehatan mental dan minimnya pemahaman dalam Islam terkait penyembuhan diri yang dapat dilakukan secara mandiri yang dikenal dengan istilah self-healing. Dalam Islam salat diyakini dapat memberikan ketenangan jiwa. Hal ini juga diperkuat dengan penafsiran Hamka terkait ayat-ayat s}alat dalam Tafsir Al-Azhar yang secara eksplisit ditafsirkan dan dihubungkan dengan ketenangan jiwa. Namun, penulis telah memilih dan membatasi ayat-ayat tersebut di antaranya ialah Q.S Al-Baqarah [2]: 45, 238, Q.S Hu>d [11]: 114, Q.S T{a>ha> [20]: 132, Q.S Al-Mu’minu>n [23]: 2, QS. Al-‘Ankabu>t [29]: 45 dan QS. Al-Ma’a>rij [72]: 22-23. Hamka juga merupakan salah satu tokoh mufassir Indonesia yang dalam tafsirnya menggunakan pendekatan tasawuf yang berkaitan dengan ketenangan jiwa. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji dan mendeskripsikan lebih jauh bagaimana salat sebagai penenang jiwa dalam Tafsir Al-Azhar dan kemudian penulis relevansikan dengan teori self-healing kontemporer. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat studi pustaka (library research) yakni pengumpulan data yang dilakukan melalui telaah dan kajian terhadap bahan-bahan pustaka. Sedangkan metode penilitian ini ialah deskriptis-analitis. Penelitian ini merupakan kajian terhadap ayat-ayat s}alat dalam Tafsir Al-Azhar sebagai sumber primer dan literatur-literatur lainnya sebagai sumber sekunder yang dianggap relevan oleh penulis. Kemudian penulis menggunakan teori tematik-tokoh (penelitian melalui pemikiran tokoh) yang direlevansikan dengan self-healing Diana Rahmasari. Hasil dari penelitian ini terkait penafsiran ayat-ayat s}alat perspektif Hamka ialah salat sebagai sarana meminta pertolongan kepada Allah, salat untuk keperluan jiwa dan ketentraman rumah tangga serta sebagai tiang agama yang menjadikan individu sebagai manusia sempurna (al-insan al-kamil), salat sebagai penghapus kesalahan yang telah mereka perbuat dan membantu individu menghiasi diri dengan perbuatan baik atau amal salih, salat sebagai doa atau pengharapan dan memiliki kaitan dengan ketentraman jiwa individu, salat sebagai upaya individu untuk meraih manfaat ketenangan jiwa dengan menyerahkan semuanya terhadap Allah swt, salat sebagai pengingat ketika ingin melakukan maksiat atau perbuatan keji dan terkahir salat sebagai bentuk upaya individu agar terhindar dari sifat bawaannya yang menjadikan mereka lebih bersyukur. Kemudian relevansi penafsiran Hamka dengan teori self-healing Diana Rahmasari, penulis menarik kesimpulan pada QS. Al-Baqarah [2]: 45 salat sebagai terapi self-compassion, QS. Al-Baqarah [2]: 238 salat sebagai terapi self-management, QS. Hu>d [11]: 114 salat sebagai terapi forgivness, QS. Ta>ha> [20]: 132 salat sebagai terapi imagery dan mindfulnes, QS. Al-Mu’minu>n [23]: 2 salat sebagai terapi positif-talk dan mindfulness, QS. Al-‘Ankabu>t [29]: 45 salat sebagai terapi relaksasi dan QS. Al-Ma’a>rij [70]: 22-23 salat sebagai terapi gartitude serta salat yang bisa menjadi self-healing ialah salat khusyuk dan berkesinambungan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item