PEMBACAAN 80 KHATAMAN AL-QUR’AN SETELAH PEMAKAMAN MAYAT DI PODO, KEDUNGWUNI, PEKALONGAN

Yassir Hidayat, NIM.: 20105030047 (2024) PEMBACAAN 80 KHATAMAN AL-QUR’AN SETELAH PEMAKAMAN MAYAT DI PODO, KEDUNGWUNI, PEKALONGAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMBACAAN 80 KHATAMAN AL-QUR’AN SETELAH PEMAKAMAN MAYAT DI PODO, KEDUNGWUNI, PEKALONGAN)
20105030047_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PEMBACAAN 80 KHATAMAN AL-QUR’AN SETELAH PEMAKAMAN MAYAT DI PODO, KEDUNGWUNI, PEKALONGAN)
20105030047_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kehadiran Al-Qur’an dalam masyarakat pada umumnya, memiliki tujuan yang terpadu dan menyeluruh, tidak hanya sekedar kewajiban pendekatan religius yang bersifat ritual dan mistik. Namun Al-Qur’an apabila dipelajari akan menemukan nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman bagi penyelesaian berbagai masalah hidup masyarakat. Adapun respon masyarakat terhadap Al- Qur’an memeliki fungsi dan makna yang beragam, seperti halnya sebuah tradisi pembacaan 80 khataman Al-Qur’an setelah pemakaman mayat di Pekalongan yang dilakukan oleh para santri tahfidz selama 40 hari atau yang akrab dengan sebutan “ngaji kubur” ini tentunya memiliki pemaknaan tersendiri sehingga penulis tertarik untuk kajian penelitian. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yang sumber pengumpulan datanya melalui observasi dan wawancara. Untuk mempertajam penelitian ini penulis menggunakan teori resespsi Al-Qur’an yang di gagas Ahmad Rafiq, dalam tulisannya ia menyatakan bahwa Al-Qur’an memiliki dua aspek yakni informatif dan performatif. Aspek permormatif memiliki tiga model resepsi yaitu Eksegesis, Estetis dan Fungsional. Model resepsi fungsional yang akan dijadikan alat analisis penulis guna mengungksp makna dalam tradisi tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan metode, pendekatan dan beberapa perspektif, penelitian ini mengungkapkan beberapa penemuan. Pertama, praktek tradisi memiliki persiapan, hambatan dan kurun waktu yang tidak biasa dikarenakan selama tradisi berlangsung yakni 40 hari para pelaku tradisi melakukannya tepat disamping kuburan mayat yang baru saja dikuburkan dengan membaca Al-Qur’an dua khataman setiap harinya. Kedua, praktek tradisi ini memiliki makna tersendiri bagi para pelaku tradisi, warga sekitar, atau kyai. diantara pemaknaannya yaitu, makna ekspresif, makna ibadah dan makna melatih interaksi sosial.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: Pembimbing: M. Yaser Arafat, M.A.
Uncontrolled Keywords: Pembacaan Al-Qur’an, Pemaknaan Tradisi, Living Qur’an
Subjects: 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.66 Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 18 Oct 2024 16:19
Last Modified: 18 Oct 2024 16:19
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67707

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum