Qasidah "Sukron" Li 'Abbas Muhammad Al-'Aqad (Dirasah Tahliliyah Simaaiyah)

Nur Fajriyah, NIM.: 01110547 (2006) Qasidah "Sukron" Li 'Abbas Muhammad Al-'Aqad (Dirasah Tahliliyah Simaaiyah). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Qasidah "Sukron" Li 'Abbas Muhammad Al-'Aqad (Dirasah Tahliliyah Simaaiyah))
01110547_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (11MB) | Preview
[img] Text (Qasidah "Sukron" Li 'Abbas Muhammad Al-'Aqad (Dirasah Tahliliyah Simaaiyah))
01110547_BAB II sampai BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (26MB) | Request a copy

Abstract

Syi'ir atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai puisi, adalah salah satu genre sastra yang telah mengakar kuat dalam tradisi bangsa Arab. Brockelmann bahkan menyatakan bahwa puisi adalah acuan sastra yang paling tua. Pendapat Brockelmann ini dikuatkan oleh kenyataan bahwa bangsa Arab adalah bangsa yang secara alami mampu menciptakan puisi, dan juga fungsi puisi pada awal diciptakannya. Abbas Mahmud Al-Aqqad (1889-1964), hidup dalam masa kebangkitan yang ditandai dengan adanya kontak antara dunia Arab dan Eropa Modern, yakni ketika Napoleon Bonaparte menginjakkan kakinya di tanah Arab pada tahun 1798. Ekspedisi Napoleon ke Mesir, baik secara kultural maupun politis, telah mengguncangkan pondasi negeri yang menggunakan bahasa Arab tersebut. Mereka memperkenalkan budaya Perancis dan ilmu pengetahuan Barat pada orang-orang Mesir, kemudian orang-orang Arab seluruhnya. Tidak heran karena penyebaran dan pengaruhnya itu maka muncullah aliran dalam sastra yang disebut dengan "Al Mujaddidun", yaitu aliran yang muncul karena adanya perubahan situasi politik, sosial dan pemikiran, adanya keinginan untuk lepas dari hal-hal yang berbau tradisional. Adanya pengaruh aliran Romantik dari penyair-penyair Barat, adanya penelitian-penelitian modern tentang jiwa, yang menjadikan puisi sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan jiwa dan realita dalam masyarakat. Termasuk dalam hal ini adalah puisi karya Al Aqqad yang berjudul "1.) " yang terdapat adanya pembaharuan dalam topiknya, khususnya hal yang menyangkut tentang masyarakat dan kehidupan, serta kasus-kasus yang terjadi dalam kehidupan. Adanya pembaharuan dalam deskripsi dan majaz-nya, adanya pengaruh aliran simbolis dalam puisi Arab, di mana penyair menggunakan simbol-simbol sebagai sarana pengungkapan perasaan dan pikiran, seperti laut, langit, arak dan lain-lain. Dan adanya kecenderungan memotong-motong puisi, dan masing-masing potongan menggambarkan satu pikiran. Untuk itu karena Puisi "ul "karya Abbas Mahmud al 'Aqqad ini lebih banyak menggunakan simbol, maka studi karya yang akan di bedah dalam karya ini adalah melalui pendekatan Semiotik Riffaterre. Yang mana Semiotik yang ditawarkan oleh Riffaterre dalam bukunya Semiotics of Poetry (1978) adalah untuk memproduksi makna tanda-tanda yang ada di dalam karya sastra. Dalam hal ini, ada dua aspek pemaknaan yang akan dilakukan dalam penelitian ini, yaitu analisis ketidaklangsungan ekspresi dan pembacaan semiotik yang meliputi pembacaan heuristik dan pembacaan retroaktif atau hermeneutik. Untuk itu, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah, untuk mendapatkan makna yang terkandung dalam puisi "Sakron".

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: Pembimbing: Drs. Uki Sukiman, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Puisi ; Simbol; Analisis Semiotika
Subjects: Kesusastraan Arab > Puisi
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Widiyastuti, M.IP
Date Deposited: 10 Oct 2024 09:54
Last Modified: 10 Oct 2024 09:54
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67728

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum