Tikrar qisah Nuh Fi Al-Qur'an: Furuquha Wa Maqasiduha (Dirasah Stilistikiyah)

Agus lswanto, NIM.: 01110569 (2005) Tikrar qisah Nuh Fi Al-Qur'an: Furuquha Wa Maqasiduha (Dirasah Stilistikiyah). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Tikrar qisah Nuh Fi Al-Qur'an: Furuquha Wa Maqasiduha (Dirasah Stilistikiyah))
01110569_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (17MB) | Preview
[img] Text (Tikrar qisah Nuh Fi Al-Qur'an: Furuquha Wa Maqasiduha (Dirasah Stilistikiyah))
01110569_BAB II sampai BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (20MB) | Request a copy

Abstract

Maksud pengulangan kisah bukanlah hanya mengulang kisah, tetapi masing-masing tampilan pengulangan mempunyai segi khas tertentu, yakni segi yang menjadi tekanan makna dan persesuaian kisah dengan maksud penceritaan. Menurut KhalafuJlah, kesatuan kisah-kisah al-Qur'an sebaiknya didasarkan pada substansi tujuan kisah tersebut. Dengan cara pandang demikian maka al-Qur'an akan menempati fungsinya sebagai kitab petunjuk. Dari sini, maka akan terlihat jelas, bahwa pengulangan adalah salah satu pilihan gaya penceritaan dalam kisah­ kisah al-Qur'an, dan gaya ini sangat berperan dalam menyampaikan pesan-pesan agama. Skripsi ini mencoba mengkaji pengulangan kisah Nuh dalam beberapa surat dalam al-Qur'an, dengan menggunakan sudut pandang dualism dan pluralism dalam tradisi kajian stilistika, yang dipadukan dengan definisi pegulangan dalam tradisi para ulama tafsir dan balaghah al-Qur'an, yang sangat dikaitkan dengan konteks. Kisah-kisah Nuh yang akan dikaji adalah kisah-kisah Nuh yang terdapat pada surat al-A'raf, surat Hud, surat al-Mu'minun, surat al­ Ankabut dan surat Nuh sendiri. Alasan pemilihan kelima surat di atas karena adanya perbedaan penekanan unsur kisah dan gaya yang digunakan, sehingga tampak kisah-kisah tersebut saling berbeda dan bahkan saling bertentangan satu sama lain, terkadang satu unsur disebutkan dalam satu surat secara berlebihan, dan unsur yang lain terabaikan serta nyaris tidak disebutkan, bahkan hanya unsur itu saja yang mendominasi struktur kisah, tetapi juga terkadang semua unsur­ unsur cerita terdapat dalam kisah pada satu surat yang lain. Inilah yang menyebabkan pandangan yang mengatakan bahwa kisah-kisah dalam al-Qur'an tidak logis dan menyalahi fakta sejarah. Ada dua fokus gaya yang menjadi kajian dalam skripsi ini, yaitu gaya penekanan unsur kisah, dan gaya penekanan alur penceritaan. Dalam menganalisis dan memaparkan gaya penceritaan kisah-kisah Nuh dalam kelima surat, maka penelitian ini menggunakan metode desk:riptif-analitik­ interpretatif, yakni mendeskripsikan gaya, perbedaan, dan tujuan kisah dengan menganalisis dan menginterpretasikannya dengan teori sudut pandang dualism dan pluralism dalam kajian stilistika. Dari analisis ini menunjukan bahwa dalam masing-masing kisah terdapat konteks, yang dalam skripsi ini dibatasi pada konteks lingustik- ilmu munasabah dalam ulum al-Qur'an- yang terkait dengan konteks pembicaraan wacana atau kalimat sebelumnya, dan konteks fisik yang menyaran pada topik pembicaraan. Sehingga masing-masing gaya akan selalu mengikuti maksud dan tujuan kisah yang tidak akan terlepas dari dua konteks tersebut dalam masing-masing kisah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Habib, S.Ag, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Pengulangan Kisah; Surah Nuh; Analisis Stilistika
Subjects: 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.13 Al-Qur'an - Analisis Bahasa
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Widiyastut
Date Deposited: 10 Oct 2024 11:53
Last Modified: 10 Oct 2024 11:53
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67755

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum