Susila Sukma Kuncari, NIM.: 21205022002 (2024) AGENSI DAN NORMALISASI PENERIMAAN WARIA PADA MASYARAKAT MUSLIM DI KABUPATEN LEBONG. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (AGENSI DAN NORMALISASI PENERIMAAN WARIA PADA MASYARAKAT MUSLIM DI KABUPATEN LEBONG)
21205022002_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
Text (AGENSI DAN NORMALISASI PENERIMAAN WARIA PADA MASYARAKAT MUSLIM DI KABUPATEN LEBONG)
21205022002_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Kondisi waria atau kelompok waria di Indonesia umumnya masih menggalami berbagai tindak kekerasan baik secara fisik maupun simbolik (stereotip dan tindakan diskriminatif), namun fenomena berbeda ditemukan pada masyarakat Kabupaten Lebong. Aspek inilah yang menarik untuk diteliti, karena adanya perbedaan realitas sosial di Kabupaten Lebong khususnya fenomena waria. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji agensi dan proses normalisasi penerimaan waria di masyarakat Muslim Lebong. Penelitian ini menjawab dua rumusan masalah, yaitu: Pertama, bagaimana proses normalisasi penerimaan waria di masyarakat Muslim Lebong? Kedua, bagaimana dan agensi waria untuk mendorong terjadinya proses normalisasi penerimaan di masyarakat Muslim Lebong? Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan sumber data primer dan sekunder. Data primer dalam penelitian ini berupa hasil wawancara terhadap waria, tokoh adat, tokoh agama dan orangtua waria di Kabupaten Lebong. Sedangkan data sekunder ini seperti jurnal, buku, wawancara yang berkaitan dengan judul penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sebanyak sepuluh informan yang terbagi menjadi beberapa kriteria. Pertama empat waria, dua diantaranya rambut panjang dan dua rambut pendek, kedua dua orangtua waria, ketiga dua tokoh masyarakat yang berprofesi sebagai Kepala Dusun, dan keempat dua tokoh agama yang menjadi Imam. Adapun data yang dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif, yaitu menguraikan serta memaparkan data berdasarkan dari hasil temuan-temuan yang diperoleh melalui wawancara dengan teknik reduksi data dan penyajian data (display data). Untuk menjawab rumusan masalah peneliti menggunakan teori normalisasi Michael Faucault dan teori agensi Saba Mahmood. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konstruksi normatif waria di Lebong meliputi: tidak diperkenankan laki-laki berpenampilan seperti perempuan, waria tidak sesuai dengan ajaran agama dan budaya, waria dianggap hanya mampu bekerja sebagai pekerja seks, waria harus memfasilitasi hidup pacar laki-lakinya. Nilai dan perilaku keagamaan waria: agama sebagai norma masalalu, ekspresi keagamaan waria yang terbatas di ruang privat, ekspresi keagamaan waria di ruang publik yang dilematis. Proses normalisasi penerimaan waria di masyarakat Muslim Lebong: penerimaan orangtua terhadap pilihan anak, tren remaja bergaya waria, profesionalitas waria dalam berbagai pekerjaan. Tantangan waria dalam proses penerimaan sosial meliputi: tantangan dalam masyarakat beragama, tantangan dalam mengakses pendidikan, tantangan dalam memperoleh pekerjaan, tantangan dalam lingkungan sosial. Agensi waria dan proses penerimaan sosial: membentuk grup pertemanan waria, menunjukan prestasi dalam dalam berbagai bidang, membangun kekuatan ekonomi melalui usaha wedding organizer (WO).
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information / Supervisor: | Pembimbing: Prof. Inayah Rohmaniyah, M.Hum., M.A. |
Uncontrolled Keywords: | Agensi, Normalisasi, Waria, Masyarakat Muslim |
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 300 Ilmu-Ilmu Sosial > 306.6 Sosiologi - Agama |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama: Sosiologi Agama (S2) |
Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
Date Deposited: | 10 Oct 2024 11:54 |
Last Modified: | 10 Oct 2024 11:54 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67757 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |