SEKULARISASI POLITIK ISLAM: DEKONSTRUKSI POLITIK IDENTITAS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

Bimba Valid Fathony, NIM.: 22205011016 (2024) SEKULARISASI POLITIK ISLAM: DEKONSTRUKSI POLITIK IDENTITAS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (SEKULARISASI POLITIK ISLAM: DEKONSTRUKSI POLITIK IDENTITAS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID) 22205011016_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview
	Text (SEKULARISASI POLITIK ISLAM: DEKONSTRUKSI POLITIK IDENTITAS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID) 22205011016_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (867kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini membahas tentang dekonstruksi politik identitas dalam pemikiran Nurcholish Madjid. Kegelisahan atau problem akademik dalam penelitian ini yaitu, melihat fenomena yang terjadi di Indonesia, akhir-akhir ini tidak jarang terjadi politik identitas yang berdasarkan pada identitas individu dalam hal ini agama. Adanya politik identitas bisa berdampak serius yaitu pada politisasi agama yang berujung pada diskriminasi hingga intoleranasi kepada kelompok tertentu. Apabila agama dijadikan identitas politik maka yang terjadi adalah memperalat agama untuk kepentingan nafsu politiknya. Selaras dengan fenomena tersebut, Nurcholish Madjid memiliki gagasan sekularisasi, gagasan sekularisasi dirasa sangat relevan dalam politik Islam dan memiliki urgensi dalam dinamika perpolitikan Indonesia yang tidak jarang terjadi politik identitas. Namun sayangnya, gagasan dekonstruksi politik identitas yang dikembangkan Nurcholish itu masih berserakan di beberapa karyanya. Penelitian ini dianggap penting dilakukan untuk memberi kontribusi pemikiran dalam dunia perpolitikan modern di Indonesia. Penelitian tesis ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yang mana sumber data primer peneliti ambil dari buku-buku ataupun tulisan karya Nurcholish Madjid. Penelitian ini peneliti menggunakan teori dekonstruksi yang dikembangkan oleh Jacques Derrida, kerangka kerja dari teori ini menawarkan perspektif kritis yang mendalam terhadap cara identitas digunakan dan dipahami dalam konteks politik. Peneliti memahami, dekonstruksi Derrida dapat membantu untuk mengurai ketegangan dan mencari cara inklusif untuk mengakomodasi keberagaman identitas yang ada. Hasil penelitian tesis dapat dipaparkan sebagai berikut, pertama, pemikiran Nurcholish Madjid tentang politik Indonesia mendasarkan pada Piagam Madinah dan Pancasila yang mana keduanya selaras dengan konsep dekonstruksi politik identitas bahwa Piagam Madinah dan Pancasila tidak memakai identitas keagamaan tertentu dan menaungi kemajemukan yang ada. Kedua, Nurcholish Madjid dan pandanganya tentang politik identitas di Indonesia ia memiliki gagasan yang terkenal yaitu gagasanya tentang sekularisasi, selain itu ia mengkritik adanya partai Islam. Konsep dekonstruksi politik identitas Nurcholish Madjid banyak mengarah pada kritik terhadap penggunaan idenitas pada politik. Politik identitas perlu di dekonstruksi karena identitas politik seringkali terkait dengan konsep-konsep yang tidak lagi relevan atau bahkan berbahaya dalam konteks kehidupan modern. Ketiga, sekularisasi memiliki urgensi terhadap masa depan demokrasi di Indonesia, sekularisasi politik membantu menjaga pluralisme dan memastikan bahwa semua warga negara apapun agamanya, memiliki hak yang sama. Dalam fenomena yang ada politik identitas berbasis agama banyak mendapatkan perlawanan dari umat Islam itu sendiri. Kosmopolitanisme sudah selayaknya menjadi pegangan melihat kondisi bangsa Indonesia yang majemuk politik progresif turut memberi apresiasi adanya dekonstruksi politik identitas. Agama sudah seharusnya ditampilkan secara humanis dalam konteks perpolitikan, dimana Islam tidak pernah mengajarkan sistem politik yang eksklusif, politik dan agama sudah selayaknya dapat berperan dalam menjunjung tinggi harkat kemanusiaan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item