Siti Rohmah, NIM.: 98363136 (2004) SYARAT-SYARAT SEORANG MUJTAHID MENURUT ASY-SYAUKANI DAN 'ABDUL WAHAB KHALLAF. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (SYARAT-SYARAT SEORANG MUJTAHID MENURUT ASY-SYAUKANI DAN 'ABDUL WAHAB KHALLAF)
98363136_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (11MB) | Preview |
|
Text (SYARAT-SYARAT SEORANG MUJTAHID MENURUT ASY-SYAUKANI DAN 'ABDUL WAHAB KHALLAF)
98363136_BAB II sampai BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (37MB) | Request a copy |
Abstract
ljtihad merupakan persoalan yang sangat penting yang bisa menjadi tolak ukur terhadap dinamisasi hukum Islam. Penelitian ini membahas syarat-syarat seorang mujtahid menurut Asy-Syaukani dan Abdul Wahab Khallaf, dua tokoh penting dalam pemikiran Islam. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (library research), karena data yang dijadikan diambil adalah dari buku-buku. Sebagai sumber primer adalah kitab Irsyad al-Fuhul ila Tahqiq al-Haqq min 'Ilm al-usul karya asy-Syaukani dan kitab Masadir al-Tasyri' al-Islam fi Ma la Nas Fih Karya 'Abdul Wahab Khallaf. Sedangkan sumber sekundernya adalah buku-buku lain dari tulisan kedua tokoh tersebut atau bentuk tulisan lainnya. Kesimpulan penelitian ini adalah: 1. Asy-Syaukani berpendapat bahwa orang mujtahid dianggap sah ijtihadnya apabila memenuhi syarat-syarat, yaitu mengetahui al-Qur'an dan as-Sunnah, mengetahui ijma', mengetahui bahasa Arab, mengetahui usull fiqh dan mengetahui nasikh mansukh. 'Abdul Wahab Khallaf berpendapat bahwa seorang mujtahid dianggap sah apabila memenuhi syarat-syarat yaitu: mengetahui al-Qur'an, mengetahui as-Sunnah, mengetahui ijma', qiyas dan memiliki sifat adil. 2. Perbedaan antara dua tokoh sangat tipis, pada prinsipnya lebih cenderung sama. Persamaannya adalah keduanya sama-sama mensyaratkan pengetahuan al-Qur'an dan as-Sunnah (dan ini adalah yang paling utama), mengetahui ijma', mengetahui bahasa Arab walaupun 'Abdul Wahab Khallaf tidak mencantumkannya sebagai syarat secara mandiri. Perbedaannya adalah bila asy-Syaukani mensyaratkan mengetahui usul fiqh maka 'Abdul Wahab Khallaf mensyaratkan yang lebih khusus, yaitu mnegetahui qiyas. Apabila asy-Syaukani mensyaratkan mengetahui nasikh-mansukh maka 'Abdul Wahab Khallaf tidak menjadikan sebagai syarat. Apabila 'Abdul Wahab Khallaf mensyaratkan sifat adil maka asySyaukan'f tidak menjadikannya sebagai syarat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Khoiruddin Nasution, M.A |
Uncontrolled Keywords: | Ijtihad; Asy-Syaukani; 'Abdul Wahab Khallaf |
Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.413 Perbandingan Mazhab |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1) |
Depositing User: | Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id] |
Date Deposited: | 10 Oct 2024 14:27 |
Last Modified: | 10 Oct 2024 14:27 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67771 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |