Rumini, NIM.: 17105050002 (2024) PERIWAYAT MUDALLIS DALAM KITAB SHAHIH BUKHARI (Analisis Riwayat Hammad bin Usamah bin Zaid). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (PERIWAYAT MUDALLIS DALAM KITAB SHAHIH BUKHARI (Analisis Riwayat Hammad bin Usamah bin Zaid))
17105050002_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text (PERIWAYAT MUDALLIS DALAM KITAB SHAHIH BUKHARI (Analisis Riwayat Hammad bin Usamah bin Zaid))
17105050002_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Hammad bin Usamah bin Zaid merupakan seorang periwayat hadis yang dipandang telah melakukan tadlis dalam meriwayatkan hadis, namun ternyata riwayatnya masih dimasukkan oleh Imam al Bukhari yang sangat terkenal dalam selektif memasukkan riwayat seorang periwayat hadis ke dalam kitab Shahih-nya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas seorang periwayat yang dinilai tadlis oleh beberapa ulama dan riwayatnya dimasukkan dalam kitab Shahih Bukhari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah historis dan deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hammad bin Usamah bin Zaid dinilai tsiqah oleh ulama seperti Yahya bin Ma’in, al ‘Ajliy, Ibnu Hibban bahkan Ahmad bin Hambal pun menjawab perumpamaan dengan Hammad bin Usamah dan Abu ‘Ashim bagaikan 100 orang Abu ‘Ashim. Jalaludin al Syuyuti memasukkan beliau kedalam kitab mudallisnya, al Mu’thi dan al Qurtubi juga menilai beliau tadlis, kemudian Ibnu Hajar mengelompokkan Hammad bin Usamah bin Zaid kedalam tingkatan tadlis kedua yaitu periwayat yang diterima tadlis-nya karena terdapat riwayatnya didalam kitab Shahih karena kemasyhuranya, dan karena sedikit melakukan tadlis dalam periwayatan hadis atau bahkan tidak melakukan tadlis kecuali dari periwayat yang tsiqah. .Secara umum Hammad bin Usamah bin Zaid dinilai sebagai periwayat yang tsiqoh dan riwayatnya dapat dijadikan hujjah. Didalam kitab Shahih Bukhari ditemukan empat buah hadis yang diriwayatkan oleh Hammad bin Usamah bin Zaid, dua hadis pertama menggunakan sighat ‘an’anah, menurut Ibnu Hajar meskipun tidak dengan sighat sima’ yang jelas ,tapi riwayatnya dimasukkan kedalam kitab Shahih Bukhri maka menjadi boleh, sedangkan dua hadis yang lain dengan sighat haddatsana ,bisa dipastikan bahwa antara Hammad in Usamah bin Zaid dan gurunya pernah saling bertemu, maka semua hadis beliau bisa diterima riwayatnya dengan alasan hadis-hadisnya ada yang menggunakan lafadz sima’yang jelas dan ada yang tidak, namun masih bisa diterima karena bukan merupakan hadis pokok.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Dadi Nurhaedi S.Ag.,M.Si. |
Uncontrolled Keywords: | Hadis; Tadlis; al Bukhari; Hammad |
Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.21 Ilmu Hadis |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1) |
Depositing User: | Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id] |
Date Deposited: | 11 Oct 2024 15:39 |
Last Modified: | 11 Oct 2024 15:39 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67780 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |