Alfan Shidqon, NIM.: 22205031087 (2024) NEO-TRADISIONALISME TAFSIR AL-QUR’AN: KAJIAN ATAS TAFSIR KEMANUSIAAN SAʻID RAMADAN AL-BUTI. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (NEO-TRADISIONALISME TAFSIR AL-QUR’AN: KAJIAN ATAS TAFSIR KEMANUSIAAN SAʻID RAMAḍĀN AL-BUṭI)
22205031087_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview |
|
Text (NEO-TRADISIONALISME TAFSIR AL-QUR’AN: KAJIAN ATAS TAFSIR KEMANUSIAAN SAʻID RAMAḍĀN AL-BUṭI)
22205031087_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA Respon Saʻid Ramaḍān al-Buṭi terhadap gelombang protes Arab Spring di Suriah menimbulkan kontroversi bagi kalangan aktivis gerakan revolusi. Al-Buṭi menilai demonstrasi serta perlawanan kepada rezim sebagai musibah kemanusiaan. Menggunakan otoritas keulamaannya, melalui fatwa, khutbah, dan program kajian agama di televisi, al-Buṭi berusaha meredan musibah tersebut dengan membatalkan narasi para demonstran. Menurutnya, provokasi yang kerap dilabeli sebagai jihad itu tidak tepat dan berpotensi mudarat skala besar, sehingga tidak sesuai dengan ajaran al-Qur’an. Sebaliknya, tidak terlibat dalam gerakan tersebut bahkan melawannya adalah jihad sejati sebab berorientasi pada memulihkan stabilitas keamanan. Kontroversi muncul sebab al-Buṭi memiliki riwayat hubungan dekat dengan rezim, sehingga dianggap sebagai ulama pelindung kekuasaan. Tesis ini mengkaji upaya al-Buṭi ketika menghadirkan tafsir al-Qur’an terkait respon tersebut. Dengan asumsi bahwa respon tersebut tidak terpisahkan dari reputasi kemufasirannya, kajian dimaksud berusaha menavigasi kiprah al-Buṭi dalam memandang isu-isu kemanusiaan modern. Konteks Timur Tengah pasca kolonial beserta dinamika masyarakat Islam menjadi lanskap kajian ini. Hasil kajian menunjukkan bahwa al-Buṭi adalah seorang neo-tradisionalis yang menjalankan aktivitas keulamaannya sebagai perlawanan balik terhadap beberapa arus pemikiran Islam modern yang berupaya melakukan pembaharuan radikal atas Islam tradisional. Al-Buṭi menampilkan khazanah keilmuan Islam tradisional untuk menjawab modernitas. Isu-isu kemanusiaan yang muncul pada masyarakat Islam era modern, menurutnya, disebabkan karena disorientasi pada persoalan ini. Melalui tafsir al-Qur’an, al-Buṭi mengemukakan manhaj al-Qur’an tentang peradaban dan kemanusiaan yang berlandaskan pada neo-tradisionalisme tersebut. Kontekstualisasi penafsiran al-Qur’an harus didasarkan pada pemenuhan maqāṣid asy-syari’ah yang tidak bisa dilepaskan dari turāṡ dan pertimbangan terbaik seorang mufasir melihat kondisi di sekitarnya. Al-Buṭi melihat bahwa Arab Spring tidak menjanjikan sebuah kemaslahatan bagi masyarakat Suriah, tidak lain merupakan bagian dari propaganda Barat atau yang disebutnya sebagai ‘musuh-musuh Islam’. Hubungan dekatnya dengan rezim di samping didorong oleh motivasi keulamaan, pada tingkat tertentu membuka akses bagi pengetahuan akan kondisi sosial global yang tengah dihadapi pemerintahan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangannya. Sekian kesan dan pertimbangan atas realitas modern tampak dilibatkan oleh al-Buṭi dalam menghadirkan tafsir ayat-ayat al-Qur’an yang menurutnya kontekstual dengan peristiwa saat itu.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Dr. Munirul Ikhwan, Lc., M.A. |
Uncontrolled Keywords: | Al-Buti, Tafsir Al-Qur’an, Neo-Tradisionalisme Islam, Isu-Isu Kemanusiaan Modern |
Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur'an dan Tafsir (S2) |
Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
Date Deposited: | 18 Oct 2024 16:19 |
Last Modified: | 18 Oct 2024 16:19 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67830 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |