TANTANGAN PESAN UTAMA TAFSIR AL-QUR’AN DI MEDIA SOSIAL: KAJIAN EPISTEMOLOGI TAFSIR PARENTING DALAM AKUN INSTAGRAM @QURANBASEDPLAY

Wilda Rahmatin Nuzuliyah, NIM.: 22205031090 (2024) TANTANGAN PESAN UTAMA TAFSIR AL-QUR’AN DI MEDIA SOSIAL: KAJIAN EPISTEMOLOGI TAFSIR PARENTING DALAM AKUN INSTAGRAM @QURANBASEDPLAY. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (TANTANGAN PESAN UTAMA TAFSIR AL-QUR’AN DI MEDIA SOSIAL: KAJIAN EPISTEMOLOGI TAFSIR PARENTING DALAM AKUN INSTAGRAM @QURANBASEDPLAY) 22205031090_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (TANTANGAN PESAN UTAMA TAFSIR AL-QUR’AN DI MEDIA SOSIAL: KAJIAN EPISTEMOLOGI TAFSIR PARENTING DALAM AKUN INSTAGRAM @QURANBASEDPLAY) 22205031090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Akun @quranbasedplay merupakan salah satu bentuk tren membumikan Al-Qur’an melalui media sosial yang menekankan konten-konten penjelasan ayat Al-Qur’an di dalam unggahannya untuk menarik perhatian pegiat media sosial khususnya orangtua dan anak. Tim @quranbasedplay mengklaim bahwa dalil Al-Qur’an dan Sunnah menjadi sandaran utama dalam menumbuhkan fitrah keimanan yang dimediatori dengan permainan atau aktivitas harian anak-anak. Melalui beragam unggahan di media sosial Instagram, akun @quranbasedplay tampaknya mengusung narasi-narasi singkat dan sederhana melalui branding ayat Al-Qur’an dan hadis terhadap unggahan terkait. Relevansi makna ayat Al-Qur’an dengan beragam Imaginative Play mereflesikan pemaknaan teks secara praktis di media sosial yang umumnya memiliki kecenderungan pengabaian untuk menangkap pesan utama ayat. Oleh karenanya, penelitian ini akan menjawab tiga rumusan masalah, yaitu apa sumber penafsiran akun @quranbasedplay? bagaimana metode penafsiran yang digunakan oleh akun @quranbasedplay? Dan bagaimana validitas dan implikasi penafsiran dalam akun @quranbasedplay?. Penulis menggunakan kerangka epistemologi tafsir yang bertujuan untuk menyingkap sumber dan metodologi di balik penafsiran ayat terkait. Penelitian ini juga akan meninjau validitas penafsiran pada akun @quranbasedplay berdasarkan tiga aspek yang dikemukakan oleh Abdul Mustaqim dalam meninjau validitas penafsiran, yaitu aspek koherensi, korespondensi, dan pragmatis. Penelitian ini berjenis kualitatif kepustakaan (library research) dan kajian (objek formal) yang digunakan adalah epistemologi tafsir. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara dokumentasi, dan teknik analisis datanya dengan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa; pertama, sumber utama yang mendominasi konten tafsir akun @quranbasedplay adalah penafsiran Al-Qur’an dengan menggunakan model penafsiran bi al-ra’yi (ijtihad logika) yang kemudian dijelaskan dalam bentuk Imaginativ play yang sesuai untuk anak usia 0-7 tahun. Kedua, penafsiran akun ini menggunakan metode penafsiran maudhu’i yang berfokus pada tema tertentu dari ayat-ayat Al-Qur'an. Ketiga, validitas penafsiran akun @quranbasedplay dinilai koheren dan pragmatis, konsisten dalam penggunaan sumber dan metodologi, serta memberikan dampak positif bagi para pengikutnya, akan tetapi aspek korespondensi belum diterapkan karena lebih menekankan pada relevansi edukatif dan kreativitas agar nilai-nilai Al-Qur’an mudah dipahami dan diterapkan oleh anak-anak. Penafsiran yang dilakukan oleh akun @quranbasedplay berimplikasi pada upaya pengajaran nilai-nilai Islam kepada anak-anak dengan menjadikan penafsiran tidak hanya sebagai sarana edukasi tetapi juga alat pembentukan karakter di mana nilai-nilai tauhid dipresentasikan secara relevan dan menarik. Dengan demikian penafsiran tidak hanya memberikan pemahaman teoritis tetapi mendorong praktik keagamaan yang pada akhirnya berdampak pada perkembangan moral dan spiritual anak-anak, membentuk generasi yang berpegang teguh pada nilai-nilai tauhid dan ajaran Al-Qur’an.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item