PERAN RETORIS DALAM TAFSIR ORAL : TELAAH KAJIAN DIALOG USTADZ BACHTIAR NASIR DAN USTADZ DEDEN MAKHYARUDDIN PADA KANAL YOUTUBE AQL ISLAMIC CENTER

Mustafa Kamal, NIM.: 22205035011 (2024) PERAN RETORIS DALAM TAFSIR ORAL : TELAAH KAJIAN DIALOG USTADZ BACHTIAR NASIR DAN USTADZ DEDEN MAKHYARUDDIN PADA KANAL YOUTUBE AQL ISLAMIC CENTER. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PERAN RETORIS DALAM TAFSIR ORAL : TELAAH KAJIAN DIALOG USTADZ BACHTIAR NASIR DAN USTADZ DEDEN MAKHYARUDDIN PADA KANAL YOUTUBE AQL ISLAMIC CENTER) 22205035011_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (PERAN RETORIS DALAM TAFSIR ORAL : TELAAH KAJIAN DIALOG USTADZ BACHTIAR NASIR DAN USTADZ DEDEN MAKHYARUDDIN PADA KANAL YOUTUBE AQL ISLAMIC CENTER) 22205035011_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Penjelasan atas penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an umumnya menggunakan rujukan berbahasa Arab dan disusun oleh Ulama Arab serta dijelaskan oleh satu orang secara monologis. UBN dan Ustadz Deden memiliki hal yang berbeda dalam menyampaikan penafsiran ayat-ayat Al-Quran ,UBN membuka penjelasan atas tafsir ayat Al-Qur’an dengan membacakan karya tafsir berbahasa Indonesia dan disusun oleh Ulama Indonesia . Pembacaan tersebut bukan semata-mata menjadikan karya tersebut sebagai rujukan utama melainkan sebagai pendukung dari unsur pembangunretoris dalam mempersuasi audiens. Selain itu dialog juga terjadi antara UBN dan Ustadz Deden dalam membahas penafsiran Ayat Al-Qur’an tersebut,komentar-komentar dari Ustadz Deden memberikan argumentasi tambahan atas apa yang disampaikan UBN. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan aspek-aspek persuasive dari mekanisme penyampaian UBN dan Ustadz Deden yang ada dalam Channel Youtube AQL Islamic Center spesifik pada playlist Sesi Tadabur Al-Qur’an. Dalam mencappai tujuan tersebut ,penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan model studilapangan . Serta lebih jauh bagaimanan peran keduanya dalam mempersuasi audiens kepada makna ayat Al-Qur’an yang mereka sampaikan ; penelitian ini menggunakan pendekatan retorika yang digagas oleh Aristoteles. Retorika memiliki tujuan persuasi yang akan dapat dihasilkan dengan tiga komponen yaitu ; karakter pembicara ,unsur emosional dari audiens,serta logika dari argumentasi . Komponen tersebut diaplikasikan dalam penyusunan retoris yang terdiri dari ,penyusunan,peemuan ,gaya ,ingatan ,dan penyampaian. Identifikasi berdasarkan komponen penyusun dan alat mempersuasi yang diaplikasikan dapat memberikan identifikasi peran-peran retoris dalam penafsiran oral keduanya. Penelitian ini mendapati bahwa terdapat perbedaan kecenderungan peran retoris yang memiliki tujuan persuasif antara UBN dan Ustadz Deden. UBN banyak menarik emosi audiens dengan menceritakan kisah-kisah yang dapat membangkitkan nuansa emosional audiens. UBN juga mengaitkan problem-problem masa kini yang dianggap sesuai dengan audiens untuk memperkuat aspek persuasi terhadap audiens untuk. Ustadz Deden memiliki dominasi dalam peran pembangun argumentasi dengan menyertakan rujukan-rujukan berbahasa Arab serta penguasaannya dalam menjelaskan pemaknaan ayat-ayat Al-Qur’an dengan penguasaannya atas kaidah Bahasa Arab. Struktur penyampaian penjelasan memiliki pengaruh yang memperkuat dialektis dari penjelasan. Pendahuluan yang diawali oleh pembacaan karya tafsir ,problem-problem yang dikaitkan dengan penafsiran ayat argument yang dilakukan Ustadz Deden memperkuat bahwa dialog yang dilakukan oleh keduanya merupakan bentuk peran retoris yang saling melengkapi satu sama lain untuk mempersuasi audiens terhadap makna yang dikehendaki.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item