AL-QUR’AN DAN TAREKAT: RESEPSI AL-QUR’AN DALAM KITAB FADAIL ASY-SYUHUR LI TALIB RIDA AR-RABB AL-GAFUR KARYA SYAIKH MUHAMMAD ABDUL GAOS SAEFULLAH MASLUL

Qusyaeri Aziz, NIM.: 22205035018 (2024) AL-QUR’AN DAN TAREKAT: RESEPSI AL-QUR’AN DALAM KITAB FADAIL ASY-SYUHUR LI TALIB RIDA AR-RABB AL-GAFUR KARYA SYAIKH MUHAMMAD ABDUL GAOS SAEFULLAH MASLUL. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (AL-QUR’AN DAN TAREKAT: RESEPSI AL-QUR’AN DALAM KITAB FADAIL ASY-SYUHUR LI TALIB RIDA AR-RABB AL-GAFUR KARYA SYAIKH MUHAMMAD ABDUL GAOS SAEFULLAH MASLUL) 22205035018_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (AL-QUR’AN DAN TAREKAT: RESEPSI AL-QUR’AN DALAM KITAB FADAIL ASY-SYUHUR LI TALIB RIDA AR-RABB AL-GAFUR KARYA SYAIKH MUHAMMAD ABDUL GAOS SAEFULLAH MASLUL) 22205035018_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini menjadikan dialektika al-Qur’an dalam komunitas tarekat sebagai fokus kajian. Objek material dalam penelitian ini adalah resepsi al-Qur’an dalam kitab Faḍāil asy-Syuhūr li Ṭālib Riḍā al-Rabb al-Gafūr karya Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saifullah Maslul; mursyid Tarekat Qādiriyyah Naqsyabandiyyah Ma’had Suryalaya Sirnarasa. Argumentasi yang melatarbelakangi penelitian ini ada dua. Pertama, al-Qur’an dalam komunitas tarekat merupakan sesuatu yang inheren dan tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling terikat oleh hubungan dialektika yang dinamis. Praktik tarekat dibatasi oleh nilai-nilai dalam al-Qur’an. Pada sisi lain, Pelaku tarekat senantiasa menghubungkan praktik tarekat yang dilakukannya kepada al-Qur’an secara legitimatis. Kedua, Al-Qur’an dimaknai secara berbeda antara satu tarekat dengan yang lain. Perbedaan dalam memaknai al-Qur’an disebabkan oleh horison harapan yang berbeda antara satu pembaca dengan yang lain. Penelitian ini akan menjawab tiga rumusan masalah. Pertama, bagaimana bentuk resepsi al-Qur’an dalam Faḍāil asy-Syuhūr li Ṭālib Riḍā al-Rabb al-Gafūr? Kedua, bagaimana pola resepsi al-Qur’an yang terdapat dalam Faḍāil asy-Syuhūr li Ṭālib Riḍā al-Rabb al-Gafūr? Ketiga, bagaimana hubungan Faḍāil asy-Syuhūr li Ṭālib Riḍā al-Rabb al-Gafūr dengan ruang sosial dan tekstual dalam TQN Suryalaya Sirnarasa? Sumber data utama penelitian ini adalah kitab Faḍāil asy-Syuhūr li Ṭālib Riḍā al-Rabb al-Gafūr, dipadukan dengan data-data hasil wawancara dan observasi. Dalam menganalisis bentuk resepsi dan pola resepsi al-Qur’an yang dilakukan oleh Abah Aos, penulis menggunakan teori resepsi sastra Hans Robert Jauss. Sedangkan, hubungan kitab Faḍāil asy-Syuhūr li Ṭālib Riḍā al-Rabb al-Gafūr dengan ruang sosial dan tekstual dalam TQN Suryalaya Sirnarasa, dianalisis dengan teori intertekstual Julia Kristeva. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tiga hal. Pertama, bentuk resepsi al-Qur’an dalam Faḍāil asy-Syuhūr li Ṭālib Riḍā al-Rabb al-Gafūr adalah resepsi eksegesis. Berdasarkan tema, resepsi eksegesis dalam kitab ini dibagi menjadi tiga: resepsi eksegesis teologis, resepsi eksegesis filosofis, dan resepsi eksegesis etis. Kedua, resepsi yang dilakukan oleh Abah Aos menunjukkan pola resepsi berlapis. Resepsi al-Qur’an tidak hanya berakhir pada resepsi eksegesis, resepsi eksegesis justru dijadikan sebagai basis argumentasi bagi produksi resepsi fungsional. Ketiga, hubungan kitab ini dalam ruang sosial TQN Suryalaya Sirnarasa adalah sebagai media transmisi wacana pemikiran Abah Aos. Sedangkan relasi kitab ini dengan ruang tekstual termanifestasi dalam bentuk transformasi teks hipogram. Transformasi tersebut adalah berupa pastiche, ekspansi, modifikasi, dan ekserp.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item