SUMBER-SUMBER PENAFSIRAN SYAIKH NAWAWI AL-BANTANI TENTANG ISTIQAMAH DALAM TAFSIR MARAH LABID

Rahman Fauzi, NIM.: 20105030072 (2024) SUMBER-SUMBER PENAFSIRAN SYAIKH NAWAWI AL-BANTANI TENTANG ISTIQAMAH DALAM TAFSIR MARAH LABID. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (SUMBER-SUMBER PENAFSIRAN SYAIKH NAWAWI AL-BANTANI TENTANG ISTIQAMAH DALAM TAFSIR MARAH LABID) 20105030072_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf Download (2MB) | Preview
	Text (SUMBER-SUMBER PENAFSIRAN SYAIKH NAWAWI AL-BANTANI TENTANG ISTIQAMAH DALAM TAFSIR MARAH LABID) 20105030072_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pada era modern ini, telah banyak dilakukan penelitian dari beragam sisi dengan tujuan memahami kandungan kitab tafsir. Di antara kajian yang masih belum banyak dilakukan adalah telaah atas sumber-sumber yang digunakan oleh para mufassir. Salah satu kitab tafsir yang unik yang mencerminkan karakter kosmopolit, adalah tafsir Marah Labid karya Syaikh Nawawi al-Bantani. Sejauh ini sudah banyak kajian tentang tafsir Marah} Labid, namun masih sedikit yang menjadikan telaah sumber sebagai perspektif utama dalam kajiannya. Salah satu narasi tafsir yang menarik untuk diteliti dalam Marah Labid adalah tafsir atas ayat-ayat tentang istiqamah. Selain karena istiqamah adalah salah satu ajaran yang mempunyai kedudukan penting dalam Islam, tafsir istiqamah juga mencerminkan referensi yang cukup kaya terhadap kitab-kitab tafsir sebelumnya. Pada kajian ini peneliti akan menganalisis penafsiran Nawawi al-Bantani tentang istiqamah, dan menelaah sumber-sumber penafsiran istiqamah yang beliau gunakan dalam tafsir Marah Labid. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan jenis data library research dengan pendekatan telaah sumber. Penelitian ini akan menjawab dua rumusan masalah berikut: a.) Bagaimana penafsiran Syaikh Nawawi al-Bantani tentang istiqamah dalam tafsir Marah Labid, b.) Bagaimana sumber penafsiran Syaikh Nawawi al-Bantani tentang istiqamah dalam tafsir Marah Labid. Hasil penelitian ini yaitu, kandungan penafsiran Syaikh Nawawi al-Bantani tentang istiqamah dalam tafsir Marah} Labid di antaranya adalah: 1.) Istiqamah dalam menjalankan syariat agama, 2.) Istiqamah dalam menegakkan agama agar tidak terpecah belah, 3.) Istiqamah dalam memenuhi janji, 4.) Istiqamah yang akan mendatangkan rezeki, 5.) Istiqamah menjadikan Al-Qur’a>n sebagai pelajaran, 6.) Istiqamah dalam mengarahkan hati sepenuhnya kepada Allah Swt. Ada lima kitab tafsir yang disebutkan secara eksplisit oleh Nawawi al-Bantani dalam muqaddimah kitabnya, yaitu bersumber dari tafsir al-Futuhat al-Ilahiyah, tafsir Mafatih al-Gaib, tafsir al-Siraj al-Munir, tafsir Tanwir al-Miqbas dan tafsir Abi al-Su’ud Dari kelima kitab tafsir rujukan Nawawi al-Bantani yang disebutkan dalam muqaddimah kitabnya, kandungan penafsiran ayat-ayat istiqamah dalam tafsir Marah Labid lebih dekat dan dominan merujuk kepada tafsir Abi al-Su’ud. Kemudian urutan selanjutnya ada tafsir al-Futuhat al-Ilahiyah, tafsir Mafatih al-Gaib, tafsir al-Siraj al-Munir dan tafsir Tanwir al-Miqbas. Hal ini didasari pada keserasian penafsiran ayat-ayat istiqamah pada kelima kitab tafsir tersebut. Peneliti juga menemukan keserasian dengan dua kitab tafsir yang tidak disebutkan oleh Nawawi al-Bantani dalam muqaddimah kitabnya, yaitu dengan tafsir al-Baidawi dan tafsir al-Kasyaf. Dalam penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat materi atau narasi yang diwariskan turun temurun, materi-materi tersebut tentu juga dilakukan modifikasi ketika dituangkan dalam sebuah kitab tafsir. Hal ini menunjukkan bahwa Syaikh Nawawi al-Bantani sudah tergabung dengan xv apa yang disebut Walid Saleh tafsir sebagai tradisi genelogis, yang bertolak ukur pada adanya materi yang diwariskan dari masa ke masa.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item