QISAH FANJAN SHAWIY LI NAJIB MAHFUZ (Dirasah Tahliliyyah Sikulujiyyah)

Alex Khusna R, NIM.: 99112313 (2005) QISAH FANJAN SHAWIY LI NAJIB MAHFUZ (Dirasah Tahliliyyah Sikulujiyyah). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (QISAH FANJAN SHAWIY LI NAJIB MAHFUZ (Dirasah Tahliliyyah Sikulujiyyah)) 99112313_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (25MB) | Preview
	Text (QISAH FANJAN SHAWIY LI NAJIB MAHFUZ (Dirasah Tahliliyyah Sikulujiyyah)) 99112313_BAB II sampai BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (26MB) | Request a copy

Abstract

Cerpen Finjaan As-Say adalah cerpen karya Najib Mahfudz, dia adalah sastrawan terkemuka dinegerinya Mesir. Cerpen ini menceritakan sebuah keadaan seorang pria diatas ranjang yang biasa disebut dalam cerpen ini sebagai Rojulul Alfirash. Pria ini mengalami halusinasi yang begitu nyata atau dengan kata lain pria ini tak dapat memilah antara kejadian-kejadian nyata atau khayal yang sedang berlangsung dihadapannya. Dalam pikirannya ia memperlakukan setiap objek yang ia lihat, walaupun objek khayal tetap ia anggap sebagai objek nyata begitu pula sebaliknya. Dalam cerita ini muncul berbagai tokoh-tokoh khayalan pria ini, mereka berkelahi dan melakukan hal-hal imajinatif lainnya. Penulis tertarik untuk menganalisa cerpen Finjaan As-say dikarenakan harapan penulis untuk mendapatkan hasil sebagai berikut; 1. mengetahui jenis dan karakter imajinasi yang dialami Pria diatas ranjang serta sumber imajinasi tersebut. 2. mengetahui keadaan psikologis pria diatas ranjang sehingga dapat diketahui penyakit pskologis · jenis apa yang telah menjangkiti pria ini. Oleh karena itu penulis menggunakan dua teori. Teori yang pertama akan membahas imajinasi secara independen tanpa ketertarikan pada kondisi kejiwaan sedangkan teori kedua akan membahas dengan sangat dalam kondisi kejiwaan pria yang mengalami imajinasi dalam cerpen Finjaan As-say ini. Teori psikologi yang pertama adalah Psikologi imajinasi Jean Paul Sartre, Sartre adalah seorang penganut raham eksistensialisme dari prancis. Dalam teori­teorinya tentang lmajinasi ia beranggapan bahwa Imajinasi sepenuhnya adalah terbentuk dari kesadaran manusia untuk berkreatifitas dan imajinasi adalah sesuatu yang sepenuhnya dibawah kendali manusia yang menggunakannya, pendapatnya ini sangat wajar karena ia adalah seorang eksistensialis. Teori kedua yang akan dipakai untuk membahas cerpen int adalah Psikoanalisa Freud, Teori Freud lebih menfokuskan lahan penelitiannya kepada alam tak sadar seseorang untuk mengetahui kondisi kejiwaan seseorang.Freud berpendapat bahwa mimpi atau yang sejenisnya termasuk didalamnya fantasi dan Imajinasi adalah suatu kegiatan di dalam alam tak sadar manusia. Dengan begitu dua teori yang akan dipakai penulis pada pembahasan cerpen ini sangat berbeda cara pandangnya, yang satu memandang bahwa imajinasi terbentuk atas dasar kesadaran penuh seseorang yang berimajinasi, yang kedua memandang imajinasi adalah bentuk dari sesuatu yang tak pernah terungkap oleh manusia yang sadar. Penulis tidak akan membahas lebih jauh tentang persamaan atau malah mencari perbedaan-perbedaan lainnya diantara keduanya, tapi penulis ingin menggunakan kedua teori tersebut sesuai kebutuhan. Penulis mengandaikan dapat memakai cara pandang yang berbeda untuk objek sama dalam satu waktu, seperti halnya kita punya kaca mata yang punya lensa berwama beda, yang sebelah kanan hitam dan yang kiri putih atau wama-wama lainnya, dan itu memberikan pengalaman yang berbeda dari yang biasa.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item