MAFHUM AL TILAWAH WA AL QIRA'AH WA MUSHABAQATIHUMA FI AL QUR'AN AL KARIM (Dirasah Tahliliyyah Dalaliyyah)

Robi’ah, NIM.: 99112366 (2004) MAFHUM AL TILAWAH WA AL QIRA'AH WA MUSHABAQATIHUMA FI AL QUR'AN AL KARIM (Dirasah Tahliliyyah Dalaliyyah). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MAFHUM AL TILAWAH WA AL QIRA'AH WA MUSHABAQATIHUMA FI AL QUR'AN AL KARIM (Dirasah Tahliliyyah Dalaliyyah))
99112366_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (17MB) | Preview
[img] Text (MAFHUM AL TILAWAH WA AL QIRA'AH WA MUSHABAQATIHUMA FI AL QUR'AN AL KARIM (Dirasah Tahliliyyah Dalaliyyah))
99112366_BAB II sampai BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (32MB) | Request a copy

Abstract

Makna dalam Alqur'an yang terkandung dalam ayat-ayatnya mengungkapkan sisi kemukjizatan tersendiri, setiap lafaz mencerminkan kekayaan gagasan dan pesan-pesan yang membawa makna sangat mendalam bagi pembacanya. Setiap kata dalam Alqur'an mempunyai sisi-sisi makna yang tak dapat digantikan posisinya dengan kata lain walaupun mempunyai kedekatan makna pada setiap kalimat. Tilawah dan qiro'ah, dua kata dari beribu-ribu kata dalam Alqur'an adalah bukti nyata keragaman dan kekhasan makna yang dikandung Alqur'an, mampu mengungkap sebuah gagasan tersendiri yang telah terkonsep dalam satu kesatuan ayat-ayat Alqur'an. Iqro', kata pertama yang disebut dalam wahyu Alqur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dalam kekhusu'an khalwatnya. Bacalah, bacalah! terulang dua kali dalam wahyu pertarna, suatu hal yang jauh dari dugaan ditengah kondisi saat itu yang dalam kemerosotan peradaban (jahiliyah) sedang Nabi sendiri pun dikenal sebagai Ummy. Membaca, kata yang disebut pertarna kali sebagai perintah tegas untuk membaca adalah suatu yang sangat urgen ada dalam setiap masyarakat. Gagasan dan pesan itulah yang mendorong tilawah dan qiro'ah diteliti disini, sebagai dua kata yang mengandung makna membaca, yang tersebar dalam banyak ayat-ayat Alqur'an. Tilawah yang berasal dari kata talaa- yatluu­tuluwwan, awalnya berarti mengikuti. Sedang qiro'ah dari qara'a -yaqrau­qiraatan, artinya mengandung/ mengumpulkan. Namun pada perkembangannya keduanya adalah sama-sama membaca. Lalu dalam Alqur'an sendiri kata tersebut banyak diungkap, tilawah dan musytaqoq-mustaqoqnya mempunyai makna yang lebih mendalam, membacanya lebih pada tadabur ayat-ayat alqur'an, memahaminya, mendalami dan mengamalkan dalam kehidupan nyata. Sedang qiro'ah menjadi lebih umum, membacanya tidak lebih dari sekedar ritual umat islam terhadap kitab sucinya dan qiro'ah mencakup obyeknya yang luas baik alqur'an ataupun teks-teks selain alqur'an, baik yang tertulis atau tidak, dan mencakup alam semesta, tanda-tanda dan lain-lain. Inilah persoalan semantic.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: Pembimbing: Habib, S.Ag., M.Ag
Uncontrolled Keywords: tilawah; qiro'ah; kemerosotan peradaban (jahiliyah)
Subjects: 400 Bahasa > 490 Bahasa-Bahasa Lain > 492.7 Arabic/Bahasa Arab
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 16 Oct 2024 14:02
Last Modified: 16 Oct 2024 14:04
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67902

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum