Faisal Diaulhaq, NIM.: 22205031065 (2024) PEMAHAMAN SUBJEKTIF SYAIFUL KARIM TERHADAP AL-QUR’AN DI MEDIA SOSIAL. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (PEMAHAMAN SUBJEKTIF SYAIFUL KARIM TERHADAP AL-QUR’AN DI MEDIA SOSIAL)
22205031065_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf Download (4MB) | Preview |
|
Text (PEMAHAMAN SUBJEKTIF SYAIFUL KARIM TERHADAP AL-QUR’AN DI MEDIA SOSIAL)
22205031065_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
Peran subjektivitas yang mendominasi penafsir dalam penafsiran al-Qur’an dapat berdampak pada otoritas penafsir. Syaiful Karim melakukan pemaknaan atau penafsiran dengan menggunakan dominasi subjektivitasnya sehingga melahirkan reduksi makna, dan menjadikan penafsiran tidak proporsional. Signifikansi peran subjektivitas Syaiful Karim dalam penafsirannya menghasilkan makna yang relevan dengan kecenderungannya. Relevansi tersebut dihasilkan dari penarikan ayat ke dalam konteks penafsir, sehingga membuat makna yang dilahirkan menyesuaikan dengan konteks yang dihadirkan penafsir. Hal ini membuat ayat yang ditafsirkan tidak bersifat otonom, dan posisi teks digantikan dengan subjektivitas penafsir. Oleh karena itu penelitian ini mengkaji dan menganalisis faktor-faktor yang mengkonstruk subjektivitas Syaiful Karim sehingga melahirkan penafsiran yang tidak proporsional dan pada akhirnya menimbulkan implikasi terhadap otoritasnya dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik deskriptif-analitik. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan observasi online. Penelitian ini menggunakan teori hermeneutika filosofis Hans-Georg Gadamer sebagai alat analisis yang tidak hanya berfokus pada teks, melainkan seluruh objek yang berkaitan dengan ilmu sosial dan humaniora. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjektivitas pemahaman Syaiful Karim terhadap al-Qur’an dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pertama, faktor keterpengaruhan oleh kesadaran sejarah efektif yang meliputi pengalaman hidup, tradisi yang mengitari Syaiful Karim, dan tradisi penafsiran. Kedua, pra-pemahaman sebagai pemahaman awal Syaiful Karim yang berupa latar belakang dan pemahaman umum (fore-have), cara pandang (fore-sight), dan pemilihan konsep (fore-conception). Ketiga, model penafsiran digital (YouTube) yang mengandalkan oral dan retorika penyampaian, menjadikan Syaiful Karim terlalu bebas menyampaikan penjelasannya. Keempat, model penafsiran esoterik yang berusaha menggali ruang batin al-Qur’an. Kelima, mengabaikan rambu-rambu penafsiran yang berupa metode atau langkah-langkah penafsiran yang telah dirumuskan oleh para ahli tafsir. Menimbang model pemaknaan Syaiful Karim yang cenderung tidak memperhatikan kaidah-kaidah penafsiran, dan sosoknya yang tidak memenuhi syarat-syarat ideal mufasir, maka ia tidak dapat dikategorikan sebagai seseorang yang otoritatif dalam menafsirkan al-Qur’an.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Dr. Phil. Mu’ammar Zayn Qadafy, M.Hum. |
Uncontrolled Keywords: | media sosial; Syaiful Karim; Tafsir Subjektive |
Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur'an dan Tafsir (S2) |
Depositing User: | Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id] |
Date Deposited: | 21 Oct 2024 10:12 |
Last Modified: | 21 Oct 2024 10:12 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67931 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |