ANTARA DISTORSI MAKNA DAN TEKS: ANALISIS PENAFSIRAN AL-TABARI TENTANG KONSEP TAHRIF DALAM QS 2:75, 4:46, 5:15, DAN 5:41

Jamaludin Hadi Kusuma, NIM.: 17105030100 (2024) ANTARA DISTORSI MAKNA DAN TEKS: ANALISIS PENAFSIRAN AL-TABARI TENTANG KONSEP TAHRIF DALAM QS 2:75, 4:46, 5:15, DAN 5:41. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ANTARA DISTORSI MAKNA DAN TEKS: ANALISIS PENAFSIRAN AL-ṬABARĪ TENTANG KONSEP TAḤRĪF DALAM QS 2:75, 4:46, 5:15, DAN 5:41)
17105030100_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (5MB) | Preview
[img] Text (ANTARA DISTORSI MAKNA DAN TEKS: ANALISIS PENAFSIRAN AL-ṬABARĪ TENTANG KONSEP TAḤRĪF DALAM QS 2:75, 4:46, 5:15, DAN 5:41)
17105030100_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berfokus pada analisis penafsiran al-Ṭabari terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang mengandung kata tahrif, dengan tujuan untuk memahami pandangan al-Ṭabari mengenai pemalsuan suci pra-Qur’an dan mengeksplorasi perbedaan antara pemahamannya dan laporan hadis yang dikutipnya. Latar belakang penelitian ini menggarisbawahi bahwa pembacaan tahrif menurut sudut pandang tradisi Islam sering berfokus pada serangkaian tindkan untuk mengubah kitab suci, sementara beberapa ayat menunjukkan bahwa tahrif memiliki konteks kasuistik. Lebih jauh, ayat-ayat yang positif terhadap kitab suci sebelumnya lebih banyak, yang memunculkan pertanyaan mengenai polemik al-Qur’an terhadap kitab atau umat sebelumnya, dan perlunya membaca ayat-ayat tersebut dalam konteks penafsiran pada periode awal Islam. Pelacakan pada sumber-sumber tradisi awal ini penting untuk menemukan pemahaman tentang bagaimana teks-teks tertentu diterima oleh komunitas tertentu di zaman tertentu, tradisi apa yang beredar ketika itu, dan bagaimana gagasan-gagasan tertentu bisa menonjol dibanding yang lain. Penelitian ini menggunakan teori hermeneutika Gadamer untuk menganalisis bagaimana horizon pemikiran al-Ṭabari berinteraksi dengan horizon teks al-Qur’an dan Hadis. Empat ayat yang membahas taḥrīf, yaitu QS 2:75, QS 4:46, QS 4:13, dan QS 5:41, diperiksa dalam Tafsir al-Ṭabari. Empat ayat ini dipilih karena mengandung detail yang lebih mendalam, terutama karena ayat-ayat tersebut menonjol dalam daftar yang disusun oleh para ahli polemik Muslim serta dalam doktrin populer Muslim mengenai korupsi kitab suci. Dengan menelaah penafsiran Ṭabarī secara mendalam, pemahaman mengenai makna taḥrīf dan kontribusi pandangan Ṭabarī terhadap pemahaman awal abad Islam mengenai distorsi kitab suci oleh Ahli Kitab dapat diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa al-Ṭabari secara konsiten, dalam empat ayat yang dianalisis, menekankan penyelewengan makna (taḥrīf al-ma’na) daripada perubahan teks (tahrif al-nass). Lebih lanjut, Ṭabarī menawarkan penafsiran yang mendalam mengenai istilah taḥrīf dan menekankan penyelewengan makna dalam ayat-ayat tersebut, meskipun beberapa hadis mendukung pandangan perubahan tekstual. Dalam QS 2:75, Ṭabarī menolak pandangan bahwa taḥrīf mengacu pada perubahan teks Taurat, sebaliknya ia berpendapat bahwa itu merupakan penyelewengan makna dari firman Tuhan yang dipahami secara salah. Pada QS 4:46, Ṭabarī memfokuskan pada penyelewengan verbal oleh Yahudi terhadap wahyu Nabi tanpa menyetujui secara tegas pandangan tentang perubahan teks. Dalam QS 5:13, meskipun tampak ada penekanan pada perubahan teks, tafsir Ṭabari lebih menyoroti penafsiran salah yang ditulis dan diklaim sebagai Taurat. Pada QS 5:41, Ṭabarī menafsirkan tahrif sebagai ketidaktaatan terhadap aturan Taurat dan wahyu Nabi Muhammad, bukan perubahan teks. Terakhir, penelitian ini menunjukkan bahwa tafsir Ṭabarī mencerminkan dinamika pemahaman yang berkembang melalui dialog antara pembaca dan teks, sejalan dengan prinsip hermeneutika Gadamerian. Keterbatasan penelitian ini mencakup pembatasan pada teks-teks tertentu dan kemungkinan adanya interpretasi lain yang belum terjangkau. Penelitian mendatang disarankan untuk memperluas cakupan analisis dengan membandingkan tafsir al-Ṭabarī dengan tafsir dari mufasir lain serta mengeksplorasi konteks historis dan sosial yang lebih luas. Refleksi ini menggarisbawahi perlunya meninjau kembali karya tafsir dan hadis yang muncul sebelum al-Ṭabari untuk memahami perkembangan konsep taḥrīf dalam tradisi Islam awal.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Prof. Dr.Phil. Sahiron, M.A.
Uncontrolled Keywords: Ibn Abbas; Al-Tabari; Sunan Abi DAwud; kitab suci
Subjects: 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 21 Oct 2024 10:30
Last Modified: 21 Oct 2024 10:33
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67941

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum