QAULAN DAN SIFATNYA SEBAGAI METODE KOMUNIKASI EFEKTIF (PENAFSIRAN ABDULLAH YUSUF ALI)

Arini Zakiya AR, NIM.: 05530015 (2012) QAULAN DAN SIFATNYA SEBAGAI METODE KOMUNIKASI EFEKTIF (PENAFSIRAN ABDULLAH YUSUF ALI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (QAULAN DAN SIFATNYA SEBAGAI METODE KOMUNIKASI EFEKTIF (PENAFSIRAN ABDULLAH YUSUF ALI)) 05530015_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (20MB) | Preview
	Text (QAULAN DAN SIFATNYA SEBAGAI METODE KOMUNIKASI EFEKTIF (PENAFSIRAN ABDULLAH YUSUF ALI)) 05530015_BAB II sampai BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (39MB) | Request a copy

Abstract

Komunikasi adalah kontak hubungan antara pihak, baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari, disadari atau tidak, komunikasi adalah bagian dari kehidupan. Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan tangis yang pertama sejak dilahirkan adalah suatu tanda komunikasi. Al-Qur'an tidak secara khusus menyebut istilah komunikasi. Kata kunci komunikasi yang banyak disebut di antaranya adalah awha, ilham, nida, da’a, qawla, bayyana, ‘allama, ujibu, kallama, dan qila beserta derivasi-derivasinya. Lafal qila yang berderivasi qaulan yang diikuti kata sifatnya mengisyaratkan adanya petunjuk Al-Qur'an mengenai metode komunikasi yang efektif, yang mana metode tersebut harus dilakukan oleh umat manusia dalam menjalin komunikasi dengan sesamanya. Qaulan yang diikuti dengan na'tiyyah-nya di dalam Al-Qur'an ada 12 ayat dalam delapan bentuk. Bentuk-bentuk tersebut dalam kajiannya menurut Abdullah Yusuf Ali antara lain adalah: - Qaulan ma'rufan (terms honourable: perkataan yang berharga; words of kindness and justice: perkataan yang lembut dan adil; speech that is just: perkataan yang tepat dan masuk akal), - Qaulan sadidan (words of appropriate/comfort: perkataan yang pantas dan nyaman didengar; a word directed to the Right: kata-kata yang benar), - Qaulan balighan (a word to reach their very souls: perkataan yang mengesankan hati), - Qaulan kariman (terms of honour: perkataan yang terpuji atau mulia), - Qaulan maisuran (a word of easy kindness: kata-kata yang baik), - Qaulan 'aziman (dreadful saying: perkataan kasar), - Qaulan layyinan (mildly: perkataan yang lemah lembut), dan - Qaulan saqilan (weighty message: perkataan yang berbobot). --- "Kesetaraan Laki-Laki dan Wanita menurut Syaikh 'Imad Zaki al-Barudi (Telaah atas Kitab Tafsir al-Qur'an al-'Azhim li al-Nisa)" merupakan judul dari karya ilmiah ini. Dalam kajian ini penulis memaparkan penafsiran Syaikh al-Barudi terhadap ayat-ayat tentang kesetaraan antara laki-laki dan wanita, yang penulis khususkan pada pembahasan tentang persaksian (QS. 2: 282); kewarisan (QS. 4: 7); dan kepemimpinan (QS. 4: 34). Penafsiran beliau tersebut kemudian penulis analisis dan relevansikan dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Gender merupakan pisau analisis yang penulis gunakan untuk membedah hasil penafsiran al-Barudi guna melihat kesetaraan laki-laki dan wanita yang dikonstruk oleh beliau, sejalan ataukah tidak dengan konsep yang dibangun oleh para feminis yang memiliki prinsip keadilan bagi semua jenis kelamin. Pemahaman Syaikh 'Imad Zaki al-Barudi tentang kesetaraan antara laki-laki dan perempuan yang terkesan masih bersifat tekstual dengan menafsirkan ayat tersebut identik dengan yang tersurat, yaitu: kesaksian wanita bernilai setengah dibanding kesaksian laki-laki; warisan yang diterima seorang perempuan adalah separuh dari jumlah yang diterima saudara laki-lakinya; serta kepemimpinan laki-laki atas wanita. Hal tersebut bertentangan dengan kaum feminis. Namun, bukanlah maksud al-Barudi membedakan antara kedua jenis kelamin tersebut, akan tetapi hal tersebut merupakan bentuk dari hasil pemikiran beliau, bahwa pada prinsipnya hukum yang berlaku bagi pria dan wanita adalah sama kecuali jika ada suatu nash yang membedakannya.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item