D. Pirmansyah, NIM.: 06530036 (2012) MENSTRUASI DALAM AL-QUR'AN (STUDI TAFSIR TEMATIK). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (MENSTRUASI DALAM AL-QUR'AN (STUDI TAFSIR TEMATIK))
06530036_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (13MB) | Preview |
|
Text (MENSTRUASI DALAM AL-QUR'AN (STUDI TAFSIR TEMATIK))
06530036_BAB II sampai BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (21MB) | Request a copy |
Abstract
Skripsi ini mengambil judul "Menstruasi Dalam Al-Qur'an: Studi Tafsir Tematik". Diskusi yang ditampilkan dalam karya ini melihat bagaimana pandangan Al-Qur'an dan hadis dalam meng-counter tradisi dan mitologi yang berkembang di masyarakat terkait masalah menstruasi. Adapun fokus kajiannya mencakup perkembangan tabu menstruasi dan pandangan Al-Qur'an terhadap permasalahan menstruasi itu sendiri. Menurut Al-Qur'an, menstruasi adalah kotoran dan hendaklah kita menjauhi perempuan yang sedang menstruasi. Menjauhi di sini bukan berarti tidak boleh berinteraksi dengan perempuan yang sedang menstruasi melainkan berhubungan seks. Jenis penelitian ini adalah library research atau penelitian yang bertumpu pada kajian kepustakaan. Sumber kepustakaan yang digunakan bersifat primer dan sekunder. Data-data primer diambil dari Al-Qur'an dan Terjemahnya, Tafsir al-Maraghi, Tafsir al-Misbah, Tafsir Ibn Katsir, Asas al-Tafsir, dan Tafsir al-Qurtubi. Sedangkan sumber sekunder berupa data-data yang mendukung dan berkaitan dengan kajian ini. Metode yang dipakai adalah deskripsi analitis, yaitu menguraikan dan menggambarkan keseluruhan data yang kemudian dianalisis. Pendekatan kajian ini adalah teologis. Al-Qur'an hadir memberikan pemikiran baru yang berbeda dengan tradisi Yahudi. Al-Qur'an menegaskan perempuan yang sedang menstruasi bukanlah sumber 'bencana' sebagaimana keyakinan umat terdahulu, melainkan siklus alami yang akan datang setiap bulan. Larangan berinteraksi dengan perempuan yang sedang menstruasi hanyalah dalam hal berhubungan seksual, bukan dalam pergaulan sehari-hari. Bersenang-senang (istimta') dengan perempuan yang sedang menstruasi itu diperbolehkan, yakni antara di atas pusar dan di bawah lutut. Masalah menstruasi juga mempengaruhi hukum perkawinan, yaitu masalah perceraian dan masa tunggu ('iddah). Perempuan merupakan mitra sejajar kaum laki-laki, bukan objek dalam perkawinan. Walaupun Al-Qur'an menegaskan boleh untuk bercerai atau rujuk dengan adil, bukan berarti laki-laki (suami) memiliki otoritas untuk menjatuhkan cerai secara tak terbatas. Otoritas ini harus sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Hal ini juga berlaku terhadap masalah masa tunggu. Pihak laki-laki harus menjaga perasaan pihak perempuan, karena dalam perceraian, pihak yang paling berat memikul beban adalah perempuan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Inayah Rohmaniyah, S.Ag, M.Hum, MA. |
Uncontrolled Keywords: | Tafsir, Al Qur'an, Perempuan, Menstruasi |
Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1) |
Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
Date Deposited: | 17 Oct 2024 12:11 |
Last Modified: | 17 Oct 2024 12:13 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67950 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |