Moh. Munaji, NIM.: 02110910 (2006) USLUB AL ISTI'ARAH FI SURAH AL ISRA' : dirasah Tahliliyah Balaghiyah. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (USLUB AL ISTI'ARAH FI SURAH AL ISRA' : dirasah Tahliliyah Balaghiyah)
02110910_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (19MB) | Preview |
|
![]() |
Text (USLUB AL ISTI'ARAH FI SURAH AL ISRA' : dirasah Tahliliyah Balaghiyah)
02110910_BAB II sampai BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (39MB) | Request a copy |
Abstract
Al-Qur'an adalah "Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan yang ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, serta membacanya adalah ibadah. Al-Qur'an merupakan Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-nabi selain Nabi Muhammad SAW tidak dinamakan Al-Qur'an, seperti Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS, atau Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa AS. Demikian pula Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, juga tidak dinamakan Al-Qur'an. Al-Qur'an merupakan mukjizat Islam yang kekal dan mukjizatnya selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Ia diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah, Muhammad SAW, untuk mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap menuju yang terang, serta membimbing mereka ke jalan yang lurus. Rasulullah SAW menyampaikan Al-Qur'an itu kepada para sahabatnya, orang-orang Arab asli, sehingga mereka dapat memahaminya berdasarkan naluri mereka. Apabila mereka mengalami ketidakjelasan dalam memahami suatu ayat, mereka menanyakannya kepada Rasulullah SAW. Al-Qur'an sebagai suatu mukjizat yang terbesar bagi Nabi Muhammad SAW amat dicintai oleh kaum Muslimin karena kefasihan serta keindahan balaghahnya, dan sebagai sumber petunjuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Hal itu terbukti dengan perhatian yang amat besar terhadap pemeliharaannya semenjak turunnya di masa Rasulullah hingga tersusunnya sebagai suatu mushaf di masa Utsman bin 'Affan. Kemudian sesudah Utsman, mereka memperbaiki tulisannya dan menambahkan harakat dan titik pada huruf-hurufnya, agar mudah dibaca oleh umat Islam yang belum mengerti bahasa Arab. Mereka juga menyusun Ilmu Balaghah yang mencakup Ilmu Bayan, Ma'ani, dan Badi' untuk menjelaskan keistimewaan dan keindahan susunan bahasa serta segi-segi nazm Al-Qur'an. Ilmu ini disusun setelah selesai dikarang Nahwu dan Sharaf. Al-Qur'an merupakan Kalam Allah SWT yang terdiri atas 114 surat dan dibagi menjadi 30 juz yang terdiri dari 554 ruku'. Objek dalam kajian di sini adalah sebagian dari Al-Qur'an, yakni Surat Al-Isra' yang terdiri atas 111 ayat, yang mana surat tersebut termasuk surat Al-Mi'in yang dimaksudkan sebagai surat-surat yang berisi kira-kira seratus ayat lebih, seperti Hud, Yusuf, Al-Mu'min, dan sebagainya. Dari isi surat tersebut, dijelaskan terjadinya Isra' Nabi Muhammad SAW dan beberapa kejadian Bani Israil. Pengkaji tertarik untuk menganalisis Surat Al-Isra' karena di dalamnya terdapat beberapa uslub Al-Isti'arah yang sangat dominan, walaupun ada beberapa uslub lain misalnya, uslub Al-Majaz, Al-Jinas, Ath-Thibaq, Al-I'jaz, Al-Muqabalah, As-Saja', dan lain-lain. Hal itulah yang menjadi sebab pengkaji mengkaji uslub, khususnya uslub Al-Isti'arah, dengan harapan pengkaji bisa mendapatkan hasil-hasil (solusi) terhadap surat tersebut karena adanya beberapa masalah sebagai berikut: Pertama, mengetahui jenis-jenis bentuk uslub Al-Isti'arah yang terdapat dalam surat tersebut. Kedua, mengetahui jumlah ayat-ayat yang menggunakan uslub Al-Isti'arah yang terdapat dalam surat tersebut. Ketiga, mengetahui nilai-nilai keindahan uslub Al-Isti'arah dalam kajian Balaghah yang terdapat dalam surat tersebut. Keempat, mengetahui ayat-ayat yang mengandung makna uslub Al-Isti'arah dalam surat tersebut. Pengkaji tidak akan membahas lebih jauh tentang persamaan, perbandingan, atau perbedaan-perbedaan uslub Isti'arah yang terdapat dalam surat tersebut. Akan tetapi, peneliti akan membahas dengan menitikberatkan pada uslub Isti'arah yang terdapat di sana.Uslub Isti'arah merupakan salah satu bagian dari Majaz Lughawi yang termasuk dalam kajian Ilmu Bayan dalam Ilmu Balaghah. Apabila kita perhatikan setiap majaz, kita dapat menemukan bahwa setiap majaz itu mencakup sebuah tasybih, di mana musyabbah-nya dihilangkan dan digantikan dengan musyabbah bih dengan anggapan bahwa musyabbah bih adalah musyabbah itu sendiri. Hal ini menunjukkan kedalaman balaghah yang luar biasa dan memiliki pengaruh yang sangat mendalam. Majaz ini disebut Isti'arah. Ketika musyabbah bih disebutkan secara eksplisit, isti'arah tersebut dinamakan Isti'arah Tashrihiyyah. Sementara itu, apabila musyabbah bih tidak disebutkan secara jelas, maka isti'arah tersebut dinamakan Isti'arah Makniyyah. Selain membahas jenis atau bentuk Isti'arah Tashrihiyyah dan Isti'arah Makniyyah, kajian ini juga membahas jenis-jenis Isti'arah lainnya, seperti Isti'arah Ashliyyah, Isti'arah Tabi'iyyah, Isti'arah Murasysyahah, Isti'arah Mujarradah, Isti'arah Muthlaqah, Isti'arah Tamsiliyyah, dan sebagainya
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information / Supervisor: | Pembimbing: Drs. Sutaryo |
Uncontrolled Keywords: | Qur'an; Surah Al Isra'; Kajian Balaghah |
Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.13 Al-Qur'an - Analisis Bahasa |
Divisions: | Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1) |
Depositing User: | Widiyastuti, M.IP |
Date Deposited: | 23 Oct 2024 09:26 |
Last Modified: | 23 Oct 2024 09:26 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68053 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |