Iskaliyyah Tarakib Al Jumal Fi Al Tarjamah : Dirasat An Tarjamah Riwayyah " Al Tut Al Ahmar Fi Ghabah Al Sawda Li Dargam Fadil

Mastiah, NIM.: 02110962 (2006) Iskaliyyah Tarakib Al Jumal Fi Al Tarjamah : Dirasat An Tarjamah Riwayyah " Al Tut Al Ahmar Fi Ghabah Al Sawda Li Dargam Fadil. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (Iskaliyyah Tarakib Al Jumal Fi Al Tarjamah : Dirasat An Tarjamah Riwayyah " Al Tut Al Ahmar Fi Ghabah Al Sawda Li Dargam Fadil) 02110962_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (14MB) | Preview
	Text (Iskaliyyah Tarakib Al Jumal Fi Al Tarjamah : Dirasat An Tarjamah Riwayyah " Al Tut Al Ahmar Fi Ghabah Al Sawda Li Dargam Fadil) 02110962_BAB II sampai BAB III.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (53MB) | Request a copy

Abstract

Terjemahan adalah memindahkan bahasa beserta maknanya dari satu bahasa ke bahasa lain. Sebagaimana diketahui, setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda satu dengan yang lain. Setiap bahasa memiliki aturan tersendiri mengenai kata dan bentuk-bentuknya, kalimat, dan susunan-susunannya. Dengan demikian, dalam menerjemahkan dari satu bahasa ke bahasa lain sering dijumpai beberapa kesulitan. Dalam kesempatan ini, penulis mengangkat judul skripsi "Isykaliyyat Ta'lif al-Jumal fi at-Tarjamah (Dirasah 'an Tarjamati Riwayat At-Tut al-Ahmar fi Ghabat as-Sauda li Dargam Fadil)." Skripsi ini membahas tentang macam-macam pola kalimat yang digunakan Dargam Fadil dalam novel At-Tut al-Ahmar fi Ghabat as-Sauda, serta jumlah pola kalimat tersebut. Selain itu, skripsi ini membahas cara menerjemahkan pola-pola kalimat tersebut dan apa saja perbedaan antara pola kalimat dalam bahasa Arab dengan pola kalimat dalam bahasa Indonesia. Penulis menggunakan metode penelitian pustaka karena semua sumber datanya berasal dari novel, buku, jurnal, dan makalah yang sesuai dengan topik penelitian. Adapun pendekatan yang digunakan dalam menganalisis pola-pola kalimat yang terdapat dalam novel At-Tut al-Ahmar fi Ghabat as-Sauda adalah pendekatan nahwiyyah. Sebab, kalimat beserta pola-polanya merupakan salah satu pembahasan dalam ilmu nahwu, dan skripsi ini juga membahas tentang kedudukan kata-kata dalam pola kalimat tersebut serta penerjemahannya ke dalam bahasa Indonesia. Penulis menghasilkan beberapa poin untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, di antaranya bahwa novel ini mengandung 41 pola kalimat, yang terdiri dari 23 pola kalimat ismiyyah dan 18 pola kalimat fi'liyyah. Dari segi penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia, pola-pola kalimat tersebut terbagi menjadi pola kalimat yang sulit dan yang tidak sulit. Untuk menerjemahkan pola-pola kalimat tersebut ke dalam bahasa Indonesia, digunakan pola kalimat yang diawali dengan isim (kata benda), karena dalam bahasa Indonesia fi'il (kata kerja) tidak dapat berada di awal kalimat kecuali dalam kalimat perintah. Adapun perbedaan antara pola kalimat bahasa Arab dengan pola kalimat bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: Dalam pola kalimat bahasa Arab, fi'il dapat berada di awal kalimat, sedangkan dalam pola kalimat bahasa Indonesia, fi'il tidak dapat berada di awal kalimat kecuali dalam kalimat perintah. Dalam pola kalimat bahasa Indonesia, ada unsur yang mirip dengan objek yang disebut "pelengkap," sedangkan dalam bahasa Arab tidak ada unsur "pelengkap." Pola kalimat dalam kalimat isytigal merupakan kalimat aktif, sedangkan dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi kalimat pasif. Dalam pola kalimat bahasa Arab, objek dapat diletakkan di antara subjek dan predikat, sedangkan dalam bahasa Indonesia, objek selalu berada setelah predikat.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item