AL TA'ALIM AL QUR'ANIYAH FI QISSAH AL NABIY LI GIBRAN: Dirasah Muqaranah

Adiana Chatartica, NIM.: 97111945 (2004) AL TA'ALIM AL QUR'ANIYAH FI QISSAH AL NABIY LI GIBRAN: Dirasah Muqaranah. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (AL TA'ALIM AL QUR'ANIYAH FI QISSAH AL NABIY LI GIBRAN: Dirasah Muqaranah) 97111945_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (11MB) | Preview
	Text (AL TA'ALIM AL QUR'ANIYAH FI QISSAH AL NABIY LI GIBRAN: Dirasah Muqaranah) 97111945_BAB II sampai BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (24MB) | Request a copy

Abstract

Sebuah karya sastra adalah bagian dari rantai besar khazanah karya sastra yang saling bertalian yang ada sebelum dan sesudahnya. Suatu karya sastra tidak mungkin lahir dari kekosongan, karena semuanya menjadi bagian dari estafet sejarah yang telah bertaut panjang; mereka semua hadir menjadi latar bagi yang lainnya. Karena itulah, pembacaan atas suatu karya sastra dengan mengambil latar dari karya tertentu yang memengaruhinya menjadi penting. Gunanya, pembaca akan memahami pergumulan batin dan pikiran yang memengaruhi pengarang, mengurai kelebihan dan kekurangan atas pesan-pesan yang disampaikannya, dengan membandingkannya dengan karya sastra yang melatarinya, dan lainnya. Sang Nabi, sebagai karya sastra terkenal dari Kahlil Gibran, kendati tidak menunjukkan adanya pengaruh Al-Qur'an secara langsung, memiliki beberapa hubungan dan perbandingan. Gibran sendiri adalah penyair bangsa Arab dan menulis Sang Nabi dalam bahasa dan budaya Arab. Sedangkan Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan di Arab dan berbahasa Arab. Antara Al-Qur'an dan Sang Nabi karya Kahlil Gibran terdapat hubungan intertekstual dalam beberapa ajarannya; sebagian saling mendukung dan sebagian lainnya cenderung mengingkari. Jika Al-Qur'an memiliki kapasitas sebagai pedoman hidup (sumber hukum) umat Islam, maka Sang Nabi adalah ekspresi kebebasan, cinta, dan kemanusiaan. Namun demikian, kajian intertekstual antara keduanya menjadi menarik. Bagi kalangan muda Muslim yang lebih senang membaca Gibran daripada Al-Qur'an, akan menemukan keindahan spiritual apabila membacanya dalam rangka kajian intertekstual antara keduanya.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item