ETIKA MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PEMAKNAAN KONTEKSTUAL QS. AL-A‘RAF [7]: 56 PERSPEKTIF ABDULLAH SAEED

Ucu Khotimatuzzahra, NIM.: 20105030019 (2024) ETIKA MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PEMAKNAAN KONTEKSTUAL QS. AL-A‘RAF [7]: 56 PERSPEKTIF ABDULLAH SAEED. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (ETIKA MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PEMAKNAAN KONTEKSTUAL QS. AL-A‘RAF [7]: 56 PERSPEKTIF ABDULLAH SAEED) 20105030019_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (ETIKA MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PEMAKNAAN KONTEKSTUAL QS. AL-A‘RAF [7]: 56 PERSPEKTIF ABDULLAH SAEED) 20105030019_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Di era kontemporer ini krisis lingkungan menjadi salah satu masalah besar yang meresahkan masyarakat global secara umum, dan mempengaruhi negara secara khusus. Banyak kasus lingkungan hidup yang terjadi akibat etika manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap alam dan hanya mementingkan dirinya sendiri sehingga menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Sudut pandang antroposentris yang menjadikan manusia sebagai pusat dari alam semesta menjadi salah satu penyebab manusia berlaku seenaknya terhadap alam sehingga terjadi banyak kerusakan lingkungan. QS. al-A‘rāf [7]: 56 adalah dasar terkait adanya kerusakan karena etika manusia, baik dalam hal moral, akidah atau kerusakan lainnya, seperti kerusakan lingkungan yang menjadi salah satu pusat perhatian dalam perkembangan dunia modern dan pengaruh globalisasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Bentuk penelitiannya adalah penelitian kepustakaan atau library research. Dalam teknik pengolahan datanya penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yang dianalisis menggunakan pendekatan kontekstual Abdullah Saeed. Dengan langkah-langkah yang pertama, penafsir melakukan perjumpaan teks dengan dunia teks, yaitu QS. al-A‘rāf [7]: 56. Kedua, melakukan analisis kritis secara tekstual terhadap ayat yang dikaji. Ketiga merelasikan teks dengan komunitas penerima pertama. Keempat, mengadaptasikan teks dengan kondisi masa kini, yaitu terkait etika manusia terhadap lingkungan, melalui pembacaan dalam konteks penghubung. Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu pertama, bagaimana makna QS. al-A‘rāf [7]: 56 dalam pandangan penerima pertama?, kedua bagaimana makna QS. al-A‘rāf [7]: 56 dalam konteks penghubung?, ketiga, bagaimana kontekstualisasi makna QS. al-A‘rāf [7]: 56 dalam hubungannya dengan etika manusia terhadap lingkungan?. Secara historis QS. al-A‘rāf [7]: 56 membicarakan kerusakan dalam sisi agama, namun sisi agama tidak hanya mencakup seputar hubungan manusia dengan Tuhan, melainkan dengan manusia, termasuk dengan alam dan lingkungan. Ayat ini turun bertepatan dengan kejadian perilaku masyarakat Quraisy Makkah yang menganiaya Nabi dan pengikutnya. Dalam hal ini kerusakan yang terjadi pada saat itu merupakan kerusakan akidah dan moral. Melalui penafsiran dalam konteks penghubung, ayat ini tidak hanya ditafsirkan oleh ulama dalam hubungannya dengan kerusakan akidah dan moral, namun juga kerusakan alam dan lingkungan. Secara kontekstual makna QS. al-A‘rāf [7]: 56 dalam hubungannya dengan etika manusia terhadap lingkungan adalah hilangnya nilai-nilai spiritual dan keharmonisan manusia dengan alam yang menjadi faktor terjadinya kerusakan lingkungan. Dengan manusia yang kehilanagan akar spiritualnya maka cenderung akan mengeksploitasi alam secara berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk mengembalikan norma agama dalam menangani masalah lingkungan yang disebabkan oleh buruknya etika manusia terhadap lingkungan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item