DUALISME PATRIARKI DALAM PENAFSIRAN FEMINIS LAKI-LAKI (STUDI ATAS PEMIKIRAN NOUMAN ALI KHAN)

Wiwin Dwi Lestari, NIM.: 22205031077 (2024) DUALISME PATRIARKI DALAM PENAFSIRAN FEMINIS LAKI-LAKI (STUDI ATAS PEMIKIRAN NOUMAN ALI KHAN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (DUALISME PATRIARKI DALAM PENAFSIRAN FEMINIS LAKI-LAKI (STUDI ATAS PEMIKIRAN NOUMAN ALI KHAN)) 22205031077_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
Preview	Text (DUALISME PATRIARKI DALAM PENAFSIRAN FEMINIS LAKI-LAKI (STUDI ATAS PEMIKIRAN NOUMAN ALI KHAN)) 22205031077_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Download (6MB) | Preview

Abstract

Mufassir laki-laki menurut pandangan feminis, cenderung menafsirkan Al-Qur’an secara bias dan tidak adil. Penafsiran laki-laki juga didominasi oleh pengalaman kelaki-lakian dan dipenuhi kultur patriarki. Hal ini disebabkan tidak adanya keterlibatan perempuan dalam proses penafsiran sehingga tafsir oleh laki-laki dianggap tidak mampu menyuarakan perempuan. Di tengah-tengah tuduhan terhadap mufassir laki-laki, Nouman Ali Khan menjadi salah satu yang menafsirkan Al-Qur’an dengan lebih adil dan inklusif. Maka, penelitian ini akan fokus pada penafsiran Nouman Ali Khan terhadap Surah an-Nisa’ yang memuat ayat-ayat relasi laki-laki dan perempuan dalam sektor domestik karena ruang domestik menjadi basis utama atau sumber dari patriarki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan Khan terhadap patriarki dan bagaimana aspek dan model feminismenya. Metode yang digunakan merupakan metode kualitatif dengan jenis kepustakaan (library research). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan teori patriarki dan feminisme. Teori patriarki digunakan dalam penelitian karena Nouman Ali Khan memberikan perhatian terhadap interpretasi yang tidak adil dan menunjukkan diskriminasi terhadap perempuan. Dengan teori patriarki, dapat diketahui bagaimana pandangan Khan terhadap ideologi patriarki dalam penafsiran. Karena anggapan bahwa mufassir laki-laki membawa nilai serta ideologi patriarki, penelitian menekankan pandangan Khan terhadap patriarki untuk melacak apakah penafsiran Nouman Ali Khan selaras dengan prinsip kesetaraan atau justru secara tidak langsung masih mendukung ketidakadilan. Selain patriarki, penelitian ini juga menggunakan teori feminisme untuk mengetahui aspek serta model feminisme Nouman Ali Khan, mengingat setiap orang yang memiliki pengetahuan dan kesadaran, sikap, serta tindakan menolak diskriminasi dapat disebut sebagai feminis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Nouman Ali Khan memiliki pandangan kontradiktif terhadap patriarki karena Khan menekankan adanya kesetaraan dalam beberapa ayat sekaligus masih mempertahankan ideologi patriarki dalam ayat yang lain. Khan menyebut beberapa prinsip yang selaras dengan kesetaraan dan keadilan, misalnya dengan kata kunci tanggung jawab (responsibility), keadilan (justice, fairness), dan kesetaraan (equality). Khan mempertahankan pandangan patriarki dalam beberapa ayat seperti kepemimpinan laki-laki dan kebolehan praktik poligami yang menunjukkan adanya diskriminasi berupa subordinasi dan kekerasan terhadap perempuan. Meskipun demikian, upaya Khan dalam menafsirkan Al-Qur’an dengan prinsip kesetaraan tidak dapat diabaikan begitu saja. Berdasarkan aspek-aspek feminisme yang tampak melalui penafsirannya, Khan dapat dikategorikan sebagai feminis muslim yang memiliki aliran model radikal karena penafsirannya menekankan adanya ideologi patriarki dalam penafsiran Al-Qur’an.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item