PRAKTIK JUAL BELI UANG KUNO DI PASAR KLITIKAN YOGYAKARTA: STUDI KOMPARATIF PENDAPAT ULAMA MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA YOGYAKARTA

Muh Abd Wahab Thonthowi Hasyri, NIM: 17103060003 (2024) PRAKTIK JUAL BELI UANG KUNO DI PASAR KLITIKAN YOGYAKARTA: STUDI KOMPARATIF PENDAPAT ULAMA MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PRAKTIK JUAL BELI UANG KUNO DI PASAR KLITIKAN YOGYAKARTA: STUDI KOMPARATIF PENDAPAT ULAMA MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA YOGYAKARTA)
17103060003_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PRAKTIK JUAL BELI UANG KUNO DI PASAR KLITIKAN YOGYAKARTA: STUDI KOMPARATIF PENDAPAT ULAMA MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA YOGYAKARTA)
17103060003_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan ekonomi digital dan tren kolektor di Indonesia telah memicu peningkatan aktivitas jual beli uang kuno. Pasar Klitikan di Yogyakarta, sebagai pusat perdagangan barang antik dan koleksi, menjadi salah satu lokasi yang mencerminkan fenomena ini. Praktik ini menimbulkan pertanyaan mengenai hukum Islam yang mengatur transaksi tersebut, khususnya dari perspektif dua organisasi Islam terkemuka di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Skripsi ini meneliti bagaimana kedua organisasi tersebut menafsirkan hukum Islam terkait jual beli uang kuno di Pasar Klitikan Yogyakarta, dengan fokus pada aspek legalitas dan etika transaksi. Penelitian ini menggunakan kerangka teori qiyās. Penelitian ini juga menganalisis bagaimana Muhammadiyah dan NU memahami nilai historis dan artistik uang kuno dalam konteks jual beli di Pasar Klitikan. Analisis ini dilakukan melalui metode observasi dan wawancara dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah dan NU di Yogyakarta yang memiliki pengetahuan mendalam tentang hukum Islam, serta pedagang dan kolektor di Pasar Klitikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik Muhammadiyah maupun NU memperbolehkan jual beli uang kuno di Pasar Klitikan, namun dengan penekanan yang berbeda. Muhammadiyah memandang transaksi ini sebagai jual beli yang sah selama memenuhi syarat-syarat jual beli dalam Islam, serta melihat uang kuno sebagai barang antik yang boleh diperjualbelikan. Sementara itu, NU berpendapat bahwa niat dan tujuan dari jual beli tersebut menjadi faktor utama. Selama uang kuno tidak digunakan sebagai alat transaksi dan dianggap sebagai barang antik atau koleksi, maka jual beli tersebut dibolehkan. Perbedaan penekanan ini menunjukkan bahwa kedua organisasi memiliki pendekatan yang berbeda dalam menginterpretasikan hukum Islam dalam konteks transaksi ekonomi modern, khususnya dalam hal penafsiran nilai dan praktik jual beli di Pasar Klitikan Yogyakarta.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Mu’tashim Billah, S.H.I., M.H.
Uncontrolled Keywords: jual beli uang kuno; Pasar Klitikan Yogyakarta; Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama
Subjects: 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.4 Hukum Islam
200 Agama > 297 Agama Islam > 297.413 Perbandingan Mazhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 01 Nov 2024 11:29
Last Modified: 01 Nov 2024 11:29
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68344

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum