PENCIPTAAN ALAM SEMESTA MULA-MULA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN SAINSMODERN (STUDI TENTANG PENCIPTAAN ALAM SEMESTA PENDEKATAN TAFSIR 'ILMI )

Yeti Dahliana, NIM.: 03531524 (2009) PENCIPTAAN ALAM SEMESTA MULA-MULA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN SAINSMODERN (STUDI TENTANG PENCIPTAAN ALAM SEMESTA PENDEKATAN TAFSIR 'ILMI ). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

	Text (PENCIPTAAN ALAM SEMESTA MULA-MULA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN SAINSMODERN (STUDI TENTANG PENCIPTAAN ALAM SEMESTA PENDEKATAN TAFSIR 'ILMI )) BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB)
	Text (PENCIPTAAN ALAM SEMESTA MULA-MULA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN SAINSMODERN (STUDI TENTANG PENCIPTAAN ALAM SEMESTA PENDEKATAN TAFSIR 'ILMI )) BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Al-Qur’an yang merupakan bukti kebenaran Nabi Muhammad sekaligus petunjuk untuk umat manusia kapan dan di manapun berada, memiliki berbagai keistimewaan. Di antara keistimewaan al-Qur’an adalah ia merupakan kitab yang bersifat . Sifat kemukjizatan al-Qur’an ini menjadi objek kajian yang sangat luas. Bentuk-bentuk kajian inipun sangat beragam. Di antara yang banyak dibicarakan dan menjadi diskursus pada saat ini adalah mukjizat ilmiah dalam al-Qur’an. Salah satu mukjizat ilmiah yang terdapat dalam al-Qur’an adalah tentang penciptaan alam semesta mula-mula. Perbincangan mengenai kosmologi ini menjadi tema yang sangat menarik di sebagian kalangan mufassir. Perdebatan mengenai bagaimana alam semesta ini diciptakan tidak hanya ada di kalangan para mufassir saja akan tetapi juga di kalangan ilmuwan modern khususnya di bidang ilmu fisika dan kosmologi. Di dalam al-Qur’an surat al-Anbiya>’ ayat 30 dinyatakan bahwa alam semesta ini pada awal permulaan penciptaannya merupakan satu kesatuan yang utuh. Sedangkan dalam sains modern terdapat dua model teori penciptaan alam semesta yang saling bertentangan yakni Big Bang Theory dan Steady State Theory. Dalam Big Bang Theory dinyatakan bahwa alam semesta berasal dari sebuah ketiadaan, yang berarti bahwa pada awalnya alam semesta ini adalah berasal dari satu titik tunggal. Sedangkan Steady State Theorymenyatakan bahwa alam semesta selalu berada dalam keadaaan yang tetap, tidak berawal dan tidak akan berakhir. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif-analitis. Metode pengumpulan datanya adalah metode dokumentasi dengan mengumpulkan seluruh sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer yang digunakan adalah al-Qur’an al-Karim, kitab Al-Mustahir Bi al- al- Wa al-Ghaib karya Muhammad Fakhruddin al-Razi, kitab al- Fi al- karya Muhammad Husain Al-Thaba’ thaba’i, buku yang berjudul Riwayat Sang Kala dari Dentuman Besar hingga Lubang Hitam karya Stephen Hawking, al-Qur'an Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman karya Achmad Baiquni dan Keajaiban pada Atom karya Harun Yahya. Sedangkan sumber data sekunder adalah literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah teori penciptaan alam semesta. Al-Qur'an yang turun 14 abad yang lalu, jauh sebelum ilmu pengetahuan mengalami kemajuan yang luar biasa telah menyatakan dalam surat al-Anbiya>’: 30 bahwa sesungguhnya langit dan bumi pada awalnya adalah bersatu padu kemudian Allah memisahkannya. Demikian juga dalam surat Fus{s}ilat:11 disebutkan bahwa pada awal penciptaan, langit dan bumi masih berupa asap. Penciptaan alam semesta dalam al-Qur'an tidak dijelaskan dengan detail, akan tetapi hanya isyarat saja. Dalam Big Bang Theory, dinyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari ledakan satu titik tunggal yang bermassa dan bervolume nol atau dari ketiadaan. Serangkaian penelitian dan observasi yang dilakukan oleh para ilmuwan menunjukkan bukti bahwa teori ini mendekati kebenaran. Apa yang dinyatakan dalam Big Bang Theory tidaklah bertentangan dengan al-Qur'an, bahkan semakin menunjukkan kemukjizatan al- Qur’an.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item