TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM KERJASAMA TOKO KELONTONG PERANTAU MADURA DI KELURAHAN PANGGUNGHARJO

Firdatul Auliya Rosida, NIM.: 20103080071 (2024) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM KERJASAMA TOKO KELONTONG PERANTAU MADURA DI KELURAHAN PANGGUNGHARJO. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM KERJASAMA TOKO KELONTONG PERANTAU MADURA DI KELURAHAN PANGGUNGHARJO)
20103080071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM KERJASAMA TOKO KELONTONG PERANTAU MADURA DI KELURAHAN PANGGUNGHARJO)
20103080071_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Kerjasama di toko kelontong perantau Madura, yang beroperasi 24 jam dan menyediakan produk dengan harga terjangkau dengan menggunakan sistem kerjasama bagi hasil. Kerjasama ini melibatkan pemilik modal dan pengelola toko dengan perjanjian lisan berdasarkan kepercayaan atas dasar kekeluargaan. Di toko kelontong perantau Madura menggunakan sistem bagi hasil yang diterapkan dengan proporsi yang sama untuk masing-masing pihak. Omset harian disetorkan kepada pemilik modal sebesar 10% dari pendapatan harian. Dalam hal kekurangan modal, pengelola toko yang menutup kekurangan untuk melanjutkan stok barang dagangan. Namun, sesuai dengan akad syirkah mudarabah, seluruh modal harus dikeluarkan oleh pemilik modal, bukan oleh pengelola toko. Hal ini menjadi perhatian penyusun untuk meneliti kerjasama bagi hasil ditinjau dari hukum Islam. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan hukum Islam normatif. Masalah utama dianalisis menggunakan teori syirkah mudārabah dan teori keadilan. Konsep syirkah mudārabah didasarkan pada literatur fikih klasik, sementara teori keadilan diambil dari sumber-sumber kepustakaan seperti buku. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi kepustakaan, kemudian dianalisis dengan metode deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama bagi hasil antara pengelola dan pemilik toko kelontong Perantau Madura di Kelurahan Panggungharjo menggunakan sistem akad syirkah mudārabah. Dalam sistem bagi hasil ini, keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan awal dengan prsentase 50%; 50% dan pengambilan keuntungan sesuai dengan kehendak pengelola toko. Sistem bagi hasil pada toko kelontong Perantau Madura sudah ada ketentuan dari pemilik modal mengenai pekerjaan, tempat, waktu, dan sifat pekerjaan yang disebut muḍārabah muqayyadah sesuai dengan ketentuan dalam hukum Islam. Di mana ada kekurangan modal dalam melakukan usaha yang menutup kekurangan ialah pengelola toko pada saat itu, akan tetapi jika mendapatkan untung dibagi keduannya jika tidak hanya untuk pengelola yang menutupi kekurangan modal tersebut. Kerjasama ini juga telah memenuhi teori keadilan menurut John Rawls, di mana hasil kerjasama telah mencapai prosedur yang benar tanpa pelanggaran kewajiban. Hal ini juga mencerminkan bahwa asas keadilan yang diterapkan oleh kedua belah pihak pada toko kelontong Perantau Madura dalam fikih muamalah sesuai dengan konteks individu dan sosial.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Gusnam Haris, S.Ag., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: cooperation;, Islamic Law; theory of justice
Subjects: 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.4 Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syari'ah (S-1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 07 Nov 2024 14:24
Last Modified: 07 Nov 2024 14:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68463

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum