STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANGGULANGI PERILAKU KENAKALAN SISWA DI SMKN 1 TRENGGALEK

Mustofa, NIM.: 21204011045 (2024) STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANGGULANGI PERILAKU KENAKALAN SISWA DI SMKN 1 TRENGGALEK. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANGGULANGI PERILAKU KENAKALAN SISWA DI SMKN 1 TRENGGALEK) 21204011045_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA-1.pdf - Published Version Download (6MB) | Preview
	Text (STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANGGULANGI PERILAKU KENAKALAN SISWA DI SMKN 1 TRENGGALEK) 21204011045_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR-1.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya fenomena kemerosotan moral yang terjadi pada sebagian generasi muda. Terdapat sejumlah siswa SMK yang tidak mampu menunjukkan perilaku yang terpuji sesuai dengan harapan orang tua. Oleh karena itu, pendidikan dan pembinaan moral terhadap generasi muda sebagai penerus bangsa menjadi hal yang sangat penting dan mendesak. Di SMKN 1 Trenggalek, para guru pendidikan agama Islam telah mengimplementasikan upaya-upaya yang unik dalam mengatasi masalah ini. Pendekatan yang diterapkan mencakup strategi preventif, represif, dan kuratif dalam menangani kenakalan siswa di lingkungan sekolah. Dengan demikian, diharapkan siswa-siswa tersebut dapat mendapatkan bimbingan yang tepat dan terbentuk menjadi individu yang menghargai nilai-nilai moral dan agama, serta mampu meraih prestasi yang unggul. Fokus penelitian dalam Tesis ini adalah: (1) Bagaimana strategi preventif Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa di SMK Negeri 1 Trenggalek? (2) Bagaimana strategi reprsif Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa di SMK Negeri 1 Trenggalek? (3) Bagaimana strategi kuratif Pendidikan Agama Islam dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa di SMK Negeri 1 Trenggalek? Tesis ini disusun dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan desain studi kasus. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara dan observasi digunakan untuk mendapatkan informasi tentang upaya yang dilakukan oleh para guru dalam menghadapi kenakalan siswa, sementara dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai fasilitas dan infrastruktur sekolah. Analisis data dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk memastikan validitas data, penelitian ini menggunakan beberapa metode, seperti ketekunan pengamatan, serta triangulasi data dan pengecekan sehawat melalui diskusi. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: (1) Guru pendidikan agama Islam melakukan strategi preventif dalam mengatasi kenakalan siswa dengan memberikan contoh yang baik, membiasakan keagamaan, menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan, memberikan motivasi dan penghargaan kepada siswa berprestasi, menerapkan tata tertib yang tercantum dalam buku poin, sistem naik kelas dengan syarat, mengadakan kegiatan ekstrakurikuler keislaman, menjalin komunikasi dengan siswa, parenting, mengumpulkan HP sebelum KBM, melakukan inspeksi mendadak secara bulanan, mengadakan jumat tawakal, membiasakan sholat berjama’ah. (2) Guru pendidikan agama Islam juga melakukan strategi represif dalam mengatasi kenakalan siswa dengan melakukan pemantauan terhadap siswa yang bermasalah, membentuk barisan tersendiri untuk siswa yang melanggar aturan saat upacara, memberlakukan hukuman yang bersifat mendidik setelah beberapa peringatan sebelumnya, bekerja sama dengan bagian ketertiban, dan menindaklanjuti siswa secara bertahap mulai dari peringatan lisan, tulisan, panggilan orang tua, skorsing, hingga pengembalian ke orang tua. (3) Guru pendidikan agama Islam juga melakukan strategi kuratif dalam mengatasi kenakalan siswa dengan bekerja sama dengan orang tua siswa dan guru BK, membuat surat bermaterai agar siswa tidak mengulangi perbuatannya, mengadakan konferensi kasus untuk memutuskan apakah siswa harus dikembalikan atau dibina hingga sembuh, melakukan kunjungan ke rumah siswa atau home visit, serta mengajak siswa berkomunikasi terbuka mengenai masalahnya untuk mencari solusi terbaik, Dibina lebih lanjut dan diberikan opsi.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item