KONSEP CINTA KEPADA ALLAH DALAM AL-QUR’AN (TELAAH ATAS PEMIKIRAN M. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH QS. ALI IMRAN: 31-32)

Syariful Huda, NIM.: 17105030068 (2024) KONSEP CINTA KEPADA ALLAH DALAM AL-QUR’AN (TELAAH ATAS PEMIKIRAN M. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH QS. ALI IMRAN: 31-32). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KONSEP CINTA KEPADA ALLAH DALAM AL-QUR’AN (TELAAH ATAS PEMIKIRAN M. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH QS. ALI IMRAN: 31-32)) 17105030068_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (KONSEP CINTA KEPADA ALLAH DALAM AL-QUR’AN (TELAAH ATAS PEMIKIRAN M. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH QS. ALI IMRAN: 31-32)) 17105030068_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini membahas tentang cinta kepada Allah swt. Cinta merupakan fitrah hidup manusia, setiap manusia dilahirkan dengan mempunyai perasaan cinta. Di dalam al-Quran banyak ayat yang menyebutkan tentang cinta tetapi setiap perkataan cinta yang disebutkan di dalam sesuatu ayat tidak membawa makna yang sama. Hal ini kerana, setiap perkataan cinta tersebut membawa makna yang berbeda mengikut keadaan atau kisah yang berlaku dalam sebuah ayat al-Quran itu. Peneliti berusaha mengungkap bagaimana cinta kepada Allah yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai hamba. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data primer yang digunakan berasal dari kitab Tafsir Al-Mishbah, dan sumber sekunder berasal dari buku-buku serta artikel yang berkaitan. Teknik analisi data dilakukan dengan melakukan pengumpulan data, peninjauan, serta menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa cinta kepada Allah merupakan fitrah manusia, yang sudah ada sejak sebelum ia dilahirkan. Ruh dalam jiwa manusia memiliki peran penting dalam mengendalikan diri, untuk menekan nafsu kebinatangan yang bersifat duniawi. Ketika ruh manusia mampu mendominasi dan mengarahkan pada kebaikan, ia senantiasa condong untuk cinta kepada Allah, pada asalnya dan tempatnya kembali.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item