SISTEM EKONOMI ISLAM DAN SISTEM EKONOMI PANCASILA (Studi Perbandingan Pandangan M. Umer Chapra dan Mubyarto)

WIWIN LINDAYANTI, NIM. 05233337 (2007) SISTEM EKONOMI ISLAM DAN SISTEM EKONOMI PANCASILA (Studi Perbandingan Pandangan M. Umer Chapra dan Mubyarto). Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (SISTEM EKONOMI ISLAM DAN SISTEM EKONOMI PANCASILA (Studi Perbandingan Pandangan M. Umer Chapra dan Mubyarto))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (293kB) | Preview
[img] Text (SISTEM EKONOMI ISLAM DAN SISTEM EKONOMI PANCASILA (Studi Perbandingan Pandangan M. Umer Chapra dan Mubyarto))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (574kB)

Abstract

Penelitian yang berjudul SISTEM EKONOMI ISLAM DAN SISTEM EKONOMI PANCASILA (Studi Perbandingan Pandangan M. Umer Chapra dan Mubyarto) ini bertujuan untuk membandingkan pandangan Islam dan Pancasila dalam wacana ekonomi dengan merujuk pada pandangan M. Umer Chapra dan Mubyarto sebagai pisau analisanya. Yaitu, wacana ekonomi yang selama ini oleh sejumlah ekonom masih diragukan eksistensinya, karena ekonomi Islam dan Pancasila masih diragukan otentisitas teori-teorinya dikarenakan merupakan hasil adopsi dari teori-teori Barat (sistem ekonomi konvensional), apalagi untuk dijadikan sebagai sebuah sistem, dan tidak seperti teori-teori Barat (sistem ekonomi konvensional) yang dinilai telah mapan, padahal jika ditelusuri lebih jauh teori-teori Barat pun merupakan hasil adopsi dari para ilmuwan Muslim sebelumnya. Dengan demikian, teori-teori ekonomi tidak hanya milik Barat, tetapi berlaku secara universal. Artinya, siapapun boleh menggunakannya sesuai dengan konteks kehidupan asalkan untuk kepentingan mewujudkan keadilan sebagai tujuan dari ilmu ekonomi. Justru dengan berupaya melacak teori-teori yang ada dalam ekonomi Islam dan Pancasila yang berpijak dari realitas sosial yang tengah dihadapi oleh suatu masyarakat/ negara (Muslim atau Indonesia) memberi kemungkinan bahwa sistem ekonomi Islam dan Pancasila yang digagas oleh M. Umer Chapra dan Mubyarto bisa ditemukan dasar-dasar teoritisnya dalam semua sistem ekonomi, bahkan melalui refleksi kritis atas sistem ekonomi (konvensional) itu sendiri, sistem ekonomi Islam dan Pancasila dipandang cukup urgen dan signifikan untuk di-reaktualisasi-kan, sehingga ilmu ekonomi bisa dilihat secara keseluruhan sebagai sebuah ilmu yang tidak hanya menyangkut produksi dan distribusi an sich, tetapi juga menyangkut seluruh aspek di luar ekonomi seperti sosial, budaya dan lainnya. Karena itu, kehadiran sistem ekonomi Islam dan Pancasila menjadi sangat penting dalam upaya mencari sistem ekonomi yang ideal bagi masalah pembangunan. Pemilihan Islam dan Pancasila yang diwakili oleh M. Umer Chapra dan Mubyarto lebih disebabkan karena, Islam dan Pancasila adalah dua realitas hidup yang berbeda, tetapi sama-sama berfungsi sebagai pandangan hidup (ideologi). Muatan Islam memang lebih luas daripada sekedar ideologi jika dibandingkan dengan Pancasila, namun tidak berarti antara keduanya ada kontradiksi, bahkan terdapat titik temu dan simbiosis mutualisme, terlebih bagi bangsa Indonesia, keduanya merupakan suatu keniscayaan yang tidak bisa dipungkiri sebagai akibat tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Karena itu, adalah hal yang naif jika keduanya dengan maksud untuk dipertentangkan berdasarkan asumsi, Islam adalah agama, sedangkan Pancasila adalah ideologi. Dengan demikian, keduanya tidak mungkin untuk dipertemukan, apalagi diperbandingkan. Selain itu, karena kedua tokoh itu mendasarkan aktivitas perekonomian pada keseimbangan aspek kemanusiaan dan ketuhanan, materi dan rohani, kepentingan (pemenuhan kebutuhan) individu dan sosial, sehingga diyakini mampu menjadi problem solver dalam menjembatani aktivitas perekonomian yang hanya menekankan pada satu pihak seperti yang terjadi pada ideologi kapitalisme, sosialisme dan semacamnya (teori-teori Barat), yakni aspek materi, padahal untuk mewujudkan keadilan sosio-ekonomi dalam masyarakat yang menjadi tujuan ilmu ekonomi harus pula melibatkan aspek non-materi seperti sosial, moral dan lainnya atau aspek hidup dan kehidupan manusia. Dan pada akhirnya keadilan dapat terwujud tanpa harus membedakan status sosial, politik dan lainnya. Ada dua permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu: (1) bagaimana konstruksi sistem ekonomi Islam dan Pancasila yang ditawarkan oleh M. Umer Chapra dan Mubyarto, dan (2) apa persamaan dan perbedaan dari kedua sistem ekonomi itu. Dalam menjawab permasalahan-permasalahan itu, metode yang dipakai adalah content analysis (analisis isi) yang memuat metode induksi, deduksi dan komparasi. Teknik (analisis isi) ini dipakai untuk menarik kesimpulan secara objektif dan sistematis lewat penemuan karakteristik pesan, sekaligus untuk menganalisis konsep dengan membandingkan pandangan keduanya, sehingga memungkinkan titik temu dan titik beda, serta kelebihan dan kekurangan dari keduanya. Adapun pendekatan yang dipakai adalah: sosiologis, historis dan filosofis. Secara sosiologis, penulis melihat bahwa persoalan ekonomi yang dihadapi oleh negara Indonesia dan Muslim tidak hanya menyangkut aspek ekonomi, tetapi juga aspek lainnya seperti sosial, moral dan lainnya atau fenomena yang melibatkan segala aspek kehidupan manusia. Karena itu, ilmu ekonomi harus dipahami sebagai suatu perencanaan sosial yang melibatkan segala aspek di luar ekonomi. Sementara secara historis, penulis melihat bahwa apa yang dialami negara Indonesia dan Muslim tidak jauh berbeda dengan umumnya negara-negara berkembang; di mana ekonomi merupakan sesuatu yang harus dibenahi terlebih dahulu dalam upaya mewujudkan pembangunan. Karena itu, tidak menutup kemungkinan sistem ekonomi Islam dan Pancasila jika berhasil dalam menjalankan fungsinya bisa dijadikan sebagai model pembangunan ekonomi bagi negara-negara berkembang. Sedangkan secara filosofis, penulis bermaksud mengungkap titik temu nilai (seperti keadilan) yang ada pada kedua sistem ekonomi itu, sehingga eksistensi ekonomi Islam dan Pancasila bisa diakui oleh sejumlah ekonom seperti halnya ekonomi konvensional. Sebab, asas dan inti yang terdalam dari ekonomi adalah tujuannya, yaitu mewujudkan keadilan. Berdasarkan permasalahan dan teknik penelitian di atas, maka sebagai hasil penelitian dan jawaban terhadap pokok permasalahan penelitian penulis berkesimpulan seperti berikut: (1) sistem ekonomi Islam dan Pancasila yang digagas oleh Chapra dan Mubyarto pada dasarnya menekankan aspek kemanusiaan dan ketuhanan, pemenuhan kebutuhan individu dan sosial, dan materi dan rohani secara seimbang, sehingga kedua sistem itu menolak keras aktivitas perekonomian yang mengarah kepada ketidakadilan. Untuk menopang tujuan ini, maka ada beberapa kata kunci yang dinilai signifikan, yaitu tauhid, khilafah dan ‘adalah bagi Chapra. Sementara bagi Mubyarto adalah: moralitas agama, titah Tuhan dan keadilan yang digambarkan dengan kemerataan dan kerakyatan. (2) sistem ekonomi Islam dan Pancasila yang digagas oleh Chapra dan Mubyarto sama-sama berpijak dari realitas sosial yang tengah dihadapi negara masing-masing dan berpihak kepada rakyat miskin yang tertindas secara sosial, ekonomi, politik dan lainnya. Adapaun titik perbedaannya terletak pada landasan konseptual masing-masing (sistem ekonomi Islam merujuk pada al-Qur’an dan hadis, sedangkan sistem ekonomi Pancasila pada lima sila yang ada dalam Pancasila). Dengan adanya perbedaan landasan ini, maka secara otomatis apa yang menjadi tempat berpijak yang mendasari pemikiran keduanya mengenai sistem ekonomi pun berbeda.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Prof. Dr. H. Abd. Salam Arief, M.A
Uncontrolled Keywords: SISTEM EKONOMI ISLAM, SISTEM EKONOMI PANCASILA
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hukum Islam
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 13 Feb 2013 16:48
Last Modified: 16 Apr 2015 09:44
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6881

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum