OTENTISITAS HADIS DALAM TRADISI FIKIH HANAFIYAH

M. Shofiyyudin, S.Th.I, NIM. 09213638 (2011) OTENTISITAS HADIS DALAM TRADISI FIKIH HANAFIYAH. Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text
BAB I,V.pdf

Download (970kB) | Preview
[img] Text
BAB II,III,IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Latar belakang penulisan tesis berawal dari permasalahan berhentinya otensitas pada ulama hadis tanpa mempertimbangkan dimana kelompok mereka berafiliasi, semua orang jika mengatakan kritik hadis maka yang paling sempurna adalah hasil karya al-Bukhari dan Muslim. Padahal asumsi penulis, setiap kelompok yang lahir pada awal Islam mempunyai pendekatan yang berbeda terhadap konsep kenabian, sunnah dan hadis. Penulis membahas Hanafiyyah karena disebut-sebut merupakan kelompok, yang mewakili ahl al-ra'yi, yang berbeda dar ahl al-hadis, yang teorinya banyak dibahas dibangku kuliah akhir-akhir ini. Melihat masalah diatas, penulis mengajukan tiga rumusan pertanyaan: pertama, Bagaiman pandangan Madzhab Hanafi terhadap hadis secara umum? Kedua, Bagaimana teori otentisitas hasis dalam tradisi hanafiyya? Ketiga, bagaimana implikasi terhadap kajian hadis? ketiga pertanyaan diatas didekati dengan dua kerangka teori; pertama, teori kritik hadis yang mempertimbangkan dua unsur hadis, yaitu kritik matan dan kritik sanad, ini berfungsi uantuk menilai bagaimana ulama hanafiyyah memperhatikan dua unsur hadis tersebut. Kedua, teori distingsi sunnah dan hadis, ini penulis pergunakan untuk melihat sejauh mana tingkat formalitas dua unsur hadis, dalam tradisi hanafiyyah. Menggunakan kedua kerangka teori di atas penulis menemukan bahwa pertama, kritik hadis hanafiyyah meliputi dua unsur yaitu sanad dan matan. kritik sanad meliputi: muttasil sanad, perawi harus berakal, dabit, adil dan beragama islam. Keunikan ulama Hanafiyyah yang paling mencolok adalah perhatian terhadap akal yang begitu dalam sehingga ini meniscayakan kritik pada makna matan. Sedangkan kritik matan-nya adalah: tidak bertentangan dengan al-Quran, tidak bertentangan dengan hadis mutawatir dan hadis mashur, hadis ahad tidak yang "ta'ummu biha al-balwa", Hadis yang ditinggalkan sahabat dalam perdebatan mereka. Kedua, matan dalam tradisi ulama Hanafiyyah tidak mewajibkan teks yang formal, ulama Hanafiyyah menganggap rukhsah pada periwayatan bi al-ma'na, pada hadis-hadis tertentu. Akibat pandangan Hanafiyyah tentang matan seperti ini, ulama Hanafiyyah tidak mempertimbangkan illat dan syaz dalam kritik matan-nya. Ketiga, sanad juga tidak formal, buktinya mereka mentolelir keadaan mursal dalam sanad.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Otentitas hadis hanafiyyah, kritik hadis
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 13 Feb 2013 18:14
Last Modified: 15 Apr 2015 14:35
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6886

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum