NILAI-NILAI FILOSOFIS DALAM KONSEP EKONOMI KERAKYATAN MOHAMMAD HATTA

Irfan Nur Bachtiar, NIM.: 18105010076 (2024) NILAI-NILAI FILOSOFIS DALAM KONSEP EKONOMI KERAKYATAN MOHAMMAD HATTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (NILAI-NILAI FILOSOFIS DALAM KONSEP EKONOMI KERAKYATAN MOHAMMAD HATTA) 18105010076_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Submitted Version Download (2MB) | Preview
	Text (NILAI-NILAI FILOSOFIS DALAM KONSEP EKONOMI KERAKYATAN MOHAMMAD HATTA) 18105010076_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Pada sekitar awal abad ke-20, yakni selama proses pergerakan nasionalisme, Indonesia mengalami krisis ekonomi. Di satu sisi, jauh sebelum peristiwa itu terjadi, terdapat beberapa gejala yang muncul dalam bidang perkembangan ekonomi-perdagangan dunia, termasuk revolusi Industri dan arus geo-politik pasca perang dunia I dan II. Latar belakang berbagai peristiwa global tersebut memunculkan beberapa kerangka konseptual ideologis seperti mazhab sosialisme dan kapitalisme. Kedua mazhab tersebut dapat diibaratkan seperti dua sisi mata uang, bahwa keduanya memiliki atensi yang berseberangan. Dalam pada itu, disokong oleh kondisi sosio-ekonomi Indonesia di bawah kekuasaan Belanda, muncul seorang pemikir bernama Mohammad Hatta yang merespons dinamika kapitalisme dan sosialisme, serta terhadap krisis bangsa akibat imperialisme, sehingga memunculkan ide-konsep ekonomi kerakyatan. Oleh sebab itu, penelitian ini memiliki dua rumusan masalah, yakni (1) Bagaimana konsep ekonomi kerakyatan Mohammad Hatta? (2) Bagaimana nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam pemikiran ekonomi kerakyatan? Penelitian ini bertujuan untuk mendalami konsep ekonomi dari Bapak Koperasi Indonesia, yakni Mohammad Hatta. Penelitian ini berusaha memahami dan menganalisis pemikiran Hatta mengenai perekonomian yang melibatkan partisipasi rakyat secara aktif dan adil. Selain itu, juga bertujuan untuk mengkaji nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam konsep ekonomi kerakyatan Mohammad Hatta. Dengan tujuan itu diharapkan dapat memunculkan kembali wacana tentang nilai dan cita-cita dari pemikiran Hatta secara filosofis. Penelitian ini berjenis kualitatif dan berdasarkan sumber kepustakaan (library research). Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan dekskriptif-interpretatif, serta menggunakan teori keislaman sebagai objek formal analisis. Pendekatan ini dipilih karena pemikiran Hatta sangat terkait dengan sosialisme dan gerakan Sarekat Islam, di mana ia menjadi salah satu pelopornya, yang kemudian berperan dalam mendasari gagasan Hatta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep 'ekonomi kerakyatan' menurut Hatta berfokus pada partisipasi rakyat dalam perekonomian negara, yang dikenal juga sebagai demokrasi ekonomi. Hatta berpendapat bahwa rakyat memiliki hak setara dalam perekonomian. Ia mengkritik kapitalisme yang dianggap merugikan rakyat, terutama pada masa kolonialisme Belanda. Gagasan ini bertujuan menciptakan perekonomian yang mandiri, adil, dan berpihak kepada kaum lemah dengan harapan mencapai kesejahteraan dan kedamaian publik. Nilai-nilai filosofis dalam pemikiran ekonomi kerakyatan Hatta perspektif teori keislaman setidaknya terbagi menjadi lima aspek utama: (1) Nilai Demokratis - mengutamakan rakyat sebagai pusat perhatian dalam ekonomi dan politik; sebagaimana anjuran agama Islam yang mengutamakan hak kesetaraan (2) Nilai Kebersamaan dan Gotong Royong - menekankan distribusi ekonomi secara kolektif melalui paham sosialisme, sebagaimana dalam teori keislaman yang menganjurkan hidup bersosial. (3) Nilai Penolong Rakyat - membangun koperasi untuk membantu rakyat kecil keluar dari kemiskinan. (4) Nilai Kemandirian Ekonomi - mendorong kemandirian melalui koperasi sebagai upaya pemberdayaan ekonomi lokal dan (5) Nilai Keadilan - mengarahkan pada pencapaian keadilan sosial melalui praktik koperasi.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item