KIPRAH SOSIAL-KEAGAMAAN K.H. MUHAMMAD DJAHRI DI DUSUN JOMBORAN GILANGHARJO PANDAK BANTUL YOGYAKARTA (1953-1998 M)

Ahmad Muhaimin, NIM.: 18101020078 (2023) KIPRAH SOSIAL-KEAGAMAAN K.H. MUHAMMAD DJAHRI DI DUSUN JOMBORAN GILANGHARJO PANDAK BANTUL YOGYAKARTA (1953-1998 M). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KIPRAH SOSIAL-KEAGAMAAN K.H. MUHAMMAD DJAHRI DI DUSUN JOMBORAN GILANGHARJO PANDAK BANTUL YOGYAKARTA (1953-1998 M)) 18101020078_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (KIPRAH SOSIAL-KEAGAMAAN K.H. MUHAMMAD DJAHRI DI DUSUN JOMBORAN GILANGHARJO PANDAK BANTUL YOGYAKARTA (1953-1998 M)) 18101020078_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

K.H. Muhammad Djahri adalah sosok kiai di Dusun Jomboran yang kiprah sosial-keagamaannya memberikan pengaruh positif. Pertanyaan penelitian ini yaitu: 1) bagaimana kondisi masyarakat Dusun Jomboran sebelum kedatangan K.H. Muhammad Djahri, 2) bagaimana riwayat kehidupan K.H. Muhammad Djahri, 3) apa saja kiprah sosial-keagamaan K.H. Muhammad Djahri dan pengaruhnya di Dusun Jomboran. Tujuan penelitian ini yaitu menelusuri kiprah sosial-keagamaan K.H. Muhammad Djahri di Dusun Jomboran. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi dan biografi, sedangkan teori yang digunakan adalah tindakan sosial yang dikemukakan oleh Max Weber. Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dengan empat tahapan yakni heruistik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian: 1) kebanyakan masyarakat Dusun Jomboran masih melakukan kebiasaan-kebiasaan yang melanggar syari‟at Islam, 2) K.H. Muhammad Djahri merupakan anak tertua dari seorang tokoh Agama Islam di Dusun Klajuran, yakni Kiai Syahir. Melalui didikan orang tuanya dan guru-gurunya saat belajar di beberapa pondok pesantren, menjadikannya sebagai sosok Hafidzul Qur‟an yang berkepribadian sederhana, toleran, sabar dan istiqomah, 3) kiprahnya yaitu mengembangkan pendidikan Agama Islam berupa pendidikan salaf dan madrasah diniyah, pengajian rutinan, ziarah kuburan ulama, peringatan hari-hari besar Islam dan sebagai konselor masyarkat. Pengaruhnya yaitu berkurangnya kebiasaan buruk dan tradisi animisme, serta lahirnya kiai baru.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item