IDTIHAD AL MAR'AH FI AL RIWAYAH SAYYIDAT AL QAMAR LI JOKHA AL HARTHI (DIRASAH NAQDIYYAH ADABIYYAH NISAIYYAH ISHTARAKIYYAH)

Arinda Fitriani, NIM.: 19101010024 (2023) IDTIHAD AL MAR'AH FI AL RIWAYAH SAYYIDAT AL QAMAR LI JOKHA AL HARTHI (DIRASAH NAQDIYYAH ADABIYYAH NISAIYYAH ISHTARAKIYYAH). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (IDTIHAD AL MAR'AH FI AL RIWAYAH SAYYIDAT AL QAMAR LI JOKHA AL HARTHI (DIRASAH NAQDIYYAH ADABIYYAH NISAIYYAH ISHTARAKIYYAH)) 19101010024_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (IDTIHAD AL MAR'AH FI AL RIWAYAH SAYYIDAT AL QAMAR LI JOKHA AL HARTHI (DIRASAH NAQDIYYAH ADABIYYAH NISAIYYAH ISHTARAKIYYAH)) 19101010024_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengkaji opresi terhadap perempuan dalam novel “Sayyidāt Al-Qamar” karya Jokha Al-Hārthi yang disebabkan oleh patriarki dan kapitalisme dengan menggunakan teori Kritik Sastra Feminis Sosialis. Adapun metode analisis yang digunakan adalah metode Hermeneutik Schleiermacher yang menawarkan konsep interpretasi teks dengan menganalisis makna primer dan menjelaskan makna tersirat yang terdapat dalam novel. Adapun masalah yang menjadi fokus penelitian adalah opresi terjadi kepada tokoh perempuan dari berbagai generasi dan tidak hanya disebabkan oleh patriarki, namun kapitalisme diyakini turut menyebabkan opresi. Hasil penelitian ini menunjukkan perempuan generasi tradisional maupun modern sama-sama teropresi oleh kerja sama dominasi patriarki dan kapitalisme. Bentuk-bentuk kongkret opresi terhadap perempuan dalam novel yakni 1) Eksploitasi budak, 2) Pekerjaan domestik dan beban ganda, 3) Kesenjangan sosial dan persaingan perempuan, 4) Kekerasan dan Subordinasi perempuan, 5) Pemaksaan pernikahan dan alienasi perempuan dalam proses keibuan. Peneliti juga menemukan bahwa beberapa tokoh perempuan menunjukkan usaha untuk keluar dari opresi melalui kedaulatan atas dirinya dalam proses reproduksi, berhasil mengakses karir professional, dan terbebas dari kebergantungan ekonomi terhadap laki-laki. Simbolisme dalam novel turut memperkuat kedaulatan perempuan dan menunjukkan bahwa masih ada harapan bagi perempuan untuk terbebas dari opresi.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item