PERKEMBANGAN MADRASAH DINIYAH MUHAMMADIYAH TEMPUREJO DUSUN SUKOREJO DESA BANYUBIRU KECAMATAN WIDODAREN KABUPATEN NGAWI JAWA TIMUR 1960-2022 M

Muhammad Habiburriza, NIM.: 19101020042 (2023) PERKEMBANGAN MADRASAH DINIYAH MUHAMMADIYAH TEMPUREJO DUSUN SUKOREJO DESA BANYUBIRU KECAMATAN WIDODAREN KABUPATEN NGAWI JAWA TIMUR 1960-2022 M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PERKEMBANGAN MADRASAH DINIYAH MUHAMMADIYAH TEMPUREJO DUSUN SUKOREJO DESA BANYUBIRU KECAMATAN WIDODAREN KABUPATEN NGAWI JAWA TIMUR 1960-2022 M) 19101020042_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (PERKEMBANGAN MADRASAH DINIYAH MUHAMMADIYAH TEMPUREJO DUSUN SUKOREJO DESA BANYUBIRU KECAMATAN WIDODAREN KABUPATEN NGAWI JAWA TIMUR 1960-2022 M) 19101020042_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Madrasah Diniyah Muhammadiyah merupakan madrasah diniyah tertua di Kabupaten Ngawi. Madrasah ini didirikan pada tanggal 20 Juni 1928. Pendirian madrasah ini diinisiasi oleh K.H. Syarkowi yang terinspiriasi dari Madrasah Diniyah Mamba’ul Ulum Surakarta. Kemudian dengan para ulama di Tempurejo mendirikan Madrasah Diniyah Muhammadiyah Tempurejo. Madrasah ini melewati berbagi masa, dari mulai masa penjajahan hingga masa sekarang. Segala macam rintangan dan hambatan sudah dilewati. Bukan malah mengalami kemunduruan kini madrasah mengalami perkembangan yang pesat. Meski demikian, literatur mengenai perkembangan madrasah tersebut sangat minim, sehingga masalah ini penting untuk diteliti. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi khazanah ilmu pengetahuan sekaligus mengisi kerumpangan dari kajian-kajian sebelumnya. Berdasarkan uraian di atas, terdapat tiga focus utama yaitu yang pertama, latar belakang berdirinya madrasah. Kedua, perkembangan madrasah diniyah dari mulai mempunyai gedung pada tahun 1960 sampai tahun 2022. Ketiga, kontribusi madrasah diniyah bagi masyarakat Tempurejo. dalam kajian ini menggunakan pendekatan sosiologi dengan teori model tingkat dari Neil J. Smelser. Peneliti menggunakan metode penelitian sejarah dengan empat tahapan yakni heusristik, verifikasi, interpretasi, serta historiografi. Berdasarkan kajian ini, peneliti menemukan berbagai fakta tentang perkembangan madrasah diniyah dari masa ke masa. K.H. Syarkowi sebagai inisiator yang terinspirasi dari adanya Madrasah Diniyah Mamba’ul Ulum mengajak para ulama Tempurejo mendirikan madrasah diniyah pada tanggal 20 Juni 1928. Tujuan madrasah diniyah tersebut adalah mengikuti pembentukan Sekolah yang dibuat oleh Belanda. Madrasah ini menghadapi masa penjajahan Belanda dan Jepang, kemerdekaan Indonesia, pemberontakan PKI Madiun 1948 hingga masa sekarang. Tantangan tersebut semua dapat dilewati hingga masih eksis sampai sekarang. Gedung pembelajaran baru dibangun 1960 kemudian direnovasi secara total tahun 2017 selesai 2020. Kurikulum yang digunakan dari awal sampai berdiri tidak berubah, hanya menyesuaikan metode pembelajarannya sesuai zaman. Perkembangan dari tahun 1960 sampai tahun 2022 sangat pesat. Awalnya hanya memiliki Gedung yang sederhana sekarang memiliki gedung yang megah dan prasarana yang cukup lengkap. Lulusan dari madrasah ini banyak yang menjadi pejuang dakwah Islam di berbagai wilayah Ngawi. Kontribusi kepada masyarakat Tempurejo bukan hanya sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan agama, akan tetapi sebagai pusat peradaban masyarakat Tempurejo itu sendiri.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item