ISLAMISASI KERAJAAN BANJAR ( Analisis Hubungan Kerajaan Demak dengan Kerajaan Banjar Atas Masuknya Islam di Kalimantan Selatan )

Khairuzzaini, NIM. 07.234.422 (2011) ISLAMISASI KERAJAAN BANJAR ( Analisis Hubungan Kerajaan Demak dengan Kerajaan Banjar Atas Masuknya Islam di Kalimantan Selatan ). Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (ISLAMISASI KERAJAAN BANJAR ( Analisis Hubungan Kerajaan Demak dengan Kerajaan Banjar Atas Masuknya Islam di Kalimantan Selatan ))
BAB I,V.pdf - Published Version

Download (878kB) | Preview
[img] Text (ISLAMISASI KERAJAAN BANJAR ( Analisis Hubungan Kerajaan Demak dengan Kerajaan Banjar Atas Masuknya Islam di Kalimantan Selatan ))
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (283kB)

Abstract

Kerajaan Islam Banjar merupakan salah satu kerajaan terbesar di Kalimantan. Hingga saat ini masih terdapat kontroversi di kalangan ahli sejarah mengenai kapan Islam masuk ke Kalimantan Selatan. Paling tidak ada dua aliran besar tentang hal ini: pertama kalangan yang mengatakan bahwa Islam masuk sebelum pasukan Demak tiba di Banjarmasin; kedua, golongan yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Kalimantan Selatan setelah Kerajaan Daha berhasil direbut oleh Pangeran Samudera bersama dengan pasukan militer Kerajaan Islam Demak. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan konstelasi di Kerajaan Banjar saat terjadinya konversi agama Hindu menjadi Islam sebagai agama resmi Negara. Penelitian ini juga mengungkap proses islamisasi yang berlangsung di Kerajaan Banjar paska kedatangan Demak. Permasalahan di atas dibedah dengan menggunakan teori islamisasi yang dikembangkan oleh J. Noorduyn dan Ahmad Sewang, yakni membedah islamisasi dari tiga tahap. Pertama, kedatangan Islam; kedua, Penerimaan Islam; dan ketiga, Perkembangan Islam. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri atas empat tahap yaitu Heuristik, Verifikasi, Interpretasi atau eksplanasi dan terakhir adalah Historiografi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologi politik dengan menjadikan sistem pemerintahan negara sebagai basis analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum Kerajaan Islam Demak datang, di Banjarmasin berdiri Kerajaan Daha. Kerajaan Daha dilanada perseteruan dan perebutan tahta di antara anak-anak raja. Maharaja Sukarama yang memimpin Negara Daha berwasiat bahwa tahta Krajaan Daha dipegang oleh cucunya, Pangeran Samudera. Wasiat tersebut mendapat pertentangan dari anak-anaknya yang waktu itu masih hidup, sehingga wasiat itu gagal dilaksanakan dan kekuasaan dipegang oleh orang lain yang bukan ditunjuk Sukarama. Perselisihan itu berakhir dengan pembunuhan Mangkubumi, saudara tua Tumenggung. Sementara Pangeran Samudera lari dari Kerajaan dan dibantu oleh beberapa orang Patih mendirikan Kerajaan. Setelah Kerajaannya mulai besar, Pangeran Samudera mengatur siasat untuk mengambil alih tahta dengan jalan perang. Agar memenangkan peperangan, Pangeran Samudera meminta bantuan Kerajaan Islam Demak. Demak menyetujui permohonan bantuan dengan perjanjian Pangeran Samudera dan pembesar lain masuk Islam. Pengaran Samudera menyetujui syaratsyarat tersebut, dan Kerajaan Demak setuju untuk memberi bantuan militer. Setelah kemenangan Pangeran Samudera, maka Islam menjadi agama resmi Kerajaan Banjar. Agama Islam telah ada di Kalimantan Selatan bersamaan dengan perjumpaan pedagang-pedagang dari Tiongkok. Penyebaran Islam terjadi melalui jalan perdagangan dan perkawinan antara para pendatang yang umumnya beragama Islam dengan penguasa lokal. Pertama-pertama, Islam diterima oleh penduduk lokal kelas bawah setelah adanya interaksi sekian lama dengan para pendatang tersebut. Baru setelah pasukan bantuan Demak kepada Pangeran Samudera dalam misi merebut tahta Kerajaan Daha dari Pangeran Tumenggung, Islam berkembang pesat di tengah-tengah masyarakat Banjar. Tonggak pembentukan Kerajaan Banjar berawal dari proses islamisasi kalangan elit kerajaan yaitu Pangeran Samudera dan para Patihnya. Setelah terbentuk Kerajaan Islam Banjar, Islam semakin kuat posisinya dan pengaruhnya di dalam Kerajaan Islam Banjar. Institusi Islam menjadi institusi inti dalam institusi elit lainnya.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Prof. Dr. M. Abdul Karim, M.A.
Uncontrolled Keywords: islamisasi, kerajaan, banjar
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hukum Islam
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 13 Feb 2013 19:10
Last Modified: 16 Apr 2015 13:53
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6901

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum