PIIL PESENGGIRI SEBAGAI MEDIA RESOLUSI KONFLIK BALINURAGA KECAMATAN WAY PANJI, LAMPUNG SELATAN

Abdul Rofi Al Fachri, NIM.: 19105040041 (2024) PIIL PESENGGIRI SEBAGAI MEDIA RESOLUSI KONFLIK BALINURAGA KECAMATAN WAY PANJI, LAMPUNG SELATAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PIIL PESENGGIRI SEBAGAI MEDIA RESOLUSI KONFLIK BALINURAGA KECAMATAN WAY PANJI, LAMPUNG SELATAN) 19105040041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (PIIL PESENGGIRI SEBAGAI MEDIA RESOLUSI KONFLIK BALINURAGA KECAMATAN WAY PANJI, LAMPUNG SELATAN) 19105040041_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Konflik di dalam ruang sosial yang majemuk selalu menjadi permasalahan penting untuk didiskusikan, perdamaian sebagai misi utama dalam wacana sosial tentu memiliki rintangan yang beragam mengingat banyaknya factor yang melandasi konflik. Seperti yang terjadi pada konflik antar etnis di Kecamatan Way Panji, Kabupaten Lampung Selatan, konflik dipicu oleh peristiwa pelecehan seksual yang melibatkan dua wanita dari suku Lampung dengan sekelompok pemuda dari suku Bali, kejadian tersebut memicu amarah dari warga suku Lampung yang memegang asas Piil Pesenggiri, dalam konteks membela kehormatan Ulun Lampung, sehingga kerusuhan tidak dapat dihindarkan. Latar belakang kebudayaan berbeda menjadi factor utama yang memicu berbagai peristiwa hingga berujung pada konflik sosial. Penelitian ini membahas proses resolusi konflik menggunakan pendekatan Sosiologi Agama dengan teori konflik dalam sudut pandang Johan Galtung, mengambil konsep Triadic Conflict dan Peacebuilding serta merumuskan falsafah local Piil Pesenggiri yang dianggap sebagai factor pemicu konflik sebagai media resolusi konflik. Metode penelitian yang digunakan bersifat kualitatif dengan studi Pustaka, yakni mengumpulkan data literatur terdahulu berupa buku, jurnal, karya ilmiah, laporan berita, dan naskah kuno. Data tersebut kemudian serta disajikan dalam bentuk deskriptif. Hasil dan pembahasan penelitian meliputi falsafah local Piil Pesenggiri yang dianggap sebagai pemicu konflik merupakan bentuk transformasi makna akibat kurangnya sosialisasi akan nilai yang terkandung dalam Piil Pesenggiri, sehingga memunculkan interpretasi yang berbeda dalam masyarakat suku Lampung. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukan bahwa falsafah Piil Pesenggiri justru dapat menciptakan perdamaian berkelanjutan apabila dimaknai dan diterapkan dengan baik, falsafah ini menawarkan pola kehidupan masyarakat yang rukun dan damai, sebagai media dalam menyelesaikan dan mencegah konflik.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item