LAKU TIRAKAT SANTRI PONDOK PENSANTREN KRAPYAK KOMPLEK HINDUN BETA

Fina Nurul Husna, NIM.: 20105040076 (2024) LAKU TIRAKAT SANTRI PONDOK PENSANTREN KRAPYAK KOMPLEK HINDUN BETA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (LAKU TIRAKAT SANTRI PONDOK PENSANTREN KRAPYAK KOMPLEK HINDUN BETA)
20105040076_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (LAKU TIRAKAT SANTRI PONDOK PENSANTREN KRAPYAK KOMPLEK HINDUN BETA)
20105040076_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tirakat merupakan tradisi yang lazim dalam lingkungan pondok pesantren, terutama bagi kalangan santri. Tirakat identik dengan amalan seperti puasa, menahan hawa nafsu, dan meninggalkan kesenangan duniawi, yang bertujuan untuk meningkatkan spiritualitas dan kedekatan dengan Allah SWT. Namun, dalam perkembangannya, tirakat tidak hanya terbatas pada bentuk-bentuk tradisional seperti dzikir dan wirid, tetapi juga mengalami pergeseran sesuai dengan konteks kehidupan individu. Pengasuh Komplek Hindun Beta menekankan bahwa tirakat tidak hanya sebatas pengurangan kesenangan duniawi tetapi juga mencakup upaya untuk mengoptimalkan potensi diri melalui cara-cara yang relevan dengan kehidupan santri. Menariknya, fenomena tirakat tidak hanya terbatas pada kalangan santri tetapi juga dilakukan oleh masyarakat umum dalam bentuk dan konteks yang berbeda. Di luar pesantren, tirakat diartikan sebagai upaya mengendalikan diri, menjaga komitmen, dan menjalani disiplin tertentu untuk mencapai tujuan spiritual maupun duniawi. Sebagai contoh, kalangan non-santri sering mempraktikkan tirakat dalam bentuk puasa tertentu, mengurangi konsumsi tertentu, atau berkomitmen pada rutinitas spiritual seperti doa atau meditasi. Hal ini menunjukkan bahwa tirakat merupakan praktik universal yang mencerminkan upaya manusia untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan spiritual dan material, dengan demikian, penelitian ini tidak hanya menggambarkan tradisi santri di Komplek Hindun Beta tetapi juga membuka ruang refleksi bahwa tirakat memiliki relevansi dalam berbagai konteks sosial dan budaya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui sumber primer dan sekunder, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti melakukan observasi dalam kurun waktu satu minggu untuk dapat mengidentifikasi santri dan laku tirakatnya, wawancara dilakukan dengan santri komplek Hindun Beta sebagai informan. kemudian data dianalisis menggunakan pendekatan sosiologis berdasarkan teori tindakan sosial Max Weber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laku tirakat santri di Komplek Hindun Beta diekspresikan dalam berbagai bentuk, yaitu: 1. muroja'ah (mengulang hafalan), 2. khidmah (melayani), 3. puasa bilaruh, dan 4. kepatuhan terhadap peraturan pesantren. Selain itu peneliti juga menemukan enam motif utama tirakat santri, yaitu: 1. mendekatkan diri kepada Allah, 2. menaati peraturan pesantren, 3. memperoleh barokah, 4. melestarikan tradisi pondok pesantren, 5. mempersiapkan kesuksesan masa depan, dan 6. meraih ridha orang tua. dalam fungsinya santri memandang tirakat sebagai sarana perlindungan, memperoleh keberkahan waktu, kemudahan dalam berbagai urusan, dan pengasahan kesabaran.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information / Supervisor: M. Yaser Arafat, M.A
Uncontrolled Keywords: Tirakat, Pondok Pesantren, Tindakan Sosial
Subjects: Pendidikan Islam (Pesantren) > Pondok Pesantren > Santri
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 16 Jan 2025 09:25
Last Modified: 16 Jan 2025 09:25
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69378

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum