MAKNA BANTUAN DALAM PERSPEKTIF IMAN KRISTEN: STUDI ATAS PEMBERIAN BANTUAN UMAT KRISTEN PADA PENYINTAS GEMPA BUMI CIANJUR TAHUN 2022

Raya Moniqa Atilla, NIM.: 21105020051 (2024) MAKNA BANTUAN DALAM PERSPEKTIF IMAN KRISTEN: STUDI ATAS PEMBERIAN BANTUAN UMAT KRISTEN PADA PENYINTAS GEMPA BUMI CIANJUR TAHUN 2022. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (MAKNA BANTUAN DALAM PERSPEKTIF IMAN KRISTEN: STUDI ATAS PEMBERIAN BANTUAN UMAT KRISTEN PADA PENYINTAS GEMPA BUMI CIANJUR TAHUN 2022) 21105020051_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (7MB) | Preview
	Text (MAKNA BANTUAN DALAM PERSPEKTIF IMAN KRISTEN: STUDI ATAS PEMBERIAN BANTUAN UMAT KRISTEN PADA PENYINTAS GEMPA BUMI CIANJUR TAHUN 2022) 21105020051_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengkaji bagaimana umat Kristen memahami dan menjalankan bantuan sosial dalam konteks bencana, khususnya pascagempa bumi Cianjur 2022. Bantuan yang diberikan oleh umat Kristen tidak hanya dipandang sebagai bentuk amal atau filantropi, tetapi lebih dari itu, merupakan wujud dari ajaran kasih yang mendalam sesuai dengan iman Kristen. Dalam pandangan Kristen, memberikan bantuan kepada sesama adalah bentuk nyata dari kasih Tuhan yang diterima dan diteruskan kepada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana ajaran agama Kristen ini diterapkan dalam tindakan sosial dan bagaimana reaksi penerima bantuan yang memiliki latar belakang agama berbeda mempengaruhi makna dan proses bantuan tersebut. Fokus utama penelitian adalah untuk menggali bagaimana pemberian bantuan lintas agama dapat dipahami dalam bingkai sosial, serta bagaimana umat Kristen berkomitmen untuk berbagi dalam situasi bencana tanpa mengedepankan identitas agama mereka, agar bantuan dapat diterima secara luas. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi lapangan yang menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data, seperti wawancara mendalam, observasi langsung, serta analisis dokumentasi. Metode tersebut dipilih untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika interaksi antara umat Kristen yang memberikan bantuan dan penerima bantuan dari berbagai latar belakang agama. Sementara pisau analisis yang penulis gunakan ialah teori konstruksi sosial yang dikembangkan oleh Peter L. Berger. Teorinya Berger digunakan untuk menganalisis bagaimana konsep berbagi dalam tradisi kekristenan dieksternalisasi, diobyektivasi dan diinternalisasi serta diterjemahkan dalam tindakan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bantuan dari umat Kristen dapat dipahami sebagai bagian dari proses eksternalisasi ajaran agama yang dipraktikkan dalam kehidupan sosial, di mana tindakan berbagi dipandang sebagai kewajiban rohani. Pada tahap obyektivasi, bantuan tersebut terwujud dalam bentuk aksi nyata untuk membantu penyintas bencana. Namun bantuan ini tidak selalu diterima dengan mudah. Ada beberapa penolakan dari segmen penyintas tertentu. Alasan penolakan tersebut antara lain: kekhawatiran akan misi yang tersembunyi atau membonceng kegiatan pemberian bantuan dan alasan lainnya terkait kehalalan materi bantuannya. Hal ini memunculkan tantangan bagi umat Kristen dalam memberikan bantuan. Pada tahap internalisasi, umat Kristen merespons penolakan tersebut dengan melakukan reinterpretasi terhadap makna bantuan. Proses reinterpretasi ini melahirkan kesadaran umat Kristen untuk memberikan bantuan tanpa melibatkan simbol-simbol agama agar dapat diterima lebih luas, dan menunjukkan bagaimana keyakinan agama dan nilai kemanusiaan dapat berjalan berdampingan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item