Abd. Muhaimin, NIM.: 22205032090 (2024) NEO-TRADISIONALISME DALAM TAFSIR AL-QUR’AN: TELAAH TAFSIR POLITIK ‘ALI JUM‘AH PADA REVOLUSI MESIR. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (NEO-TRADISIONALISME DALAM TAFSIR AL-QUR’AN: TELAAH TAFSIR POLITIK ‘ALĪ JUM‘AH PADA REVOLUSI MESIR)
22205032090_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview |
|
|
Text (NEO-TRADISIONALISME DALAM TAFSIR AL-QUR’AN: TELAAH TAFSIR POLITIK ‘ALĪ JUM‘AH PADA REVOLUSI MESIR)
22205032090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (9MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini berfokus pada konstruksi penafsiran Al-Qur’an oleh ‘Alī Jum‘ah dalam merespons dinamika politik modern, khususnya selama revolusi Mesir tahun 2011 hingga pasca-kudeta Presiden Morsi pada tahun 2013. Sebagai seorang ulama sekaligus ahli hukum (faqīh), ‘Alī Jum‘ah memanfaatkan tafsir Al-Qur’an sebagai fondasi pandangan keagamaannya dalam menghadapi isu-isu sosial-politik yang kompleks. Pendekatannya merepresentasikan corak neo-tradisionalisme, yakni sebuah usaha untuk menjaga keaslian dan nilai-nilai tradisional Islam sambil tetap relevan dengan tantangan modernitas. Melalui penafsiran Al-Qur’an, ia memberikan legitimasi keagamaan terhadap sejumlah peristiwa politik, termasuk dukungannya terhadap tindakan militer pasca-kudeta yang menimbulkan kontroversi. Penelitian ini dikategorikan sebagai studi kepustakaan (library research) yang menggunakan dua jenis sumber data: data primer meliputi karya tulis, kajian tafsir, dan ceramah ‘Alī Jum‘ah; sementara data sekunder diambil dari buku, artikel jurnal, website, dan literatur lain yang relevan. Analisis penelitian ini didasarkan pada teori hermeneutika Gadamer, yang berfokus pada interaksi antara horizon tradisi Islam yang diwarisi oleh ‘Alī Jum‘ah dengan konteks sosial-politik modern yang memengaruhi pandangannya. Pendekatan ini memungkinkan penelitian untuk menggali bagaimana tafsir Al-Qur’an dapat digunakan sebagai alat untuk menjembatani nilai-nilai tradisional dengan tantangan kontemporer. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penafsiran Al-Qur’an oleh ‘Alī Jum‘ah sangat menekankan pemahaman terhadap realitas (idrāk al-wāqi’) sebagai langkah penting dalam proses interpretasi. Hal ini dipadukan dengan pemahaman mendalam terhadap sumber-sumber Islam (idrāk al-maṣādir), seperti Al-Qur’an, Sunnah, dan warisan tradisi Islam. Dalam konteks revolusi Mesir, pendekatannya menunjukkan kecenderungan yang sangat kontekstual, di mana ia memadukan prinsip-prinsip syariat dengan pertimbangan realitas politik dan sosial. Misalnya, ia mendukung protes terhadap pemerintahan Morsi dengan alasan pelanggaran syariat, tetapi menentang protes terhadap Mubarak yang dinilainya sebagai bentuk fitnah yang mengancam stabilitas. Tafsir politik ‘Alī Jum‘ah mencerminkan usaha untuk menghadirkan Al-Qur’an sebagai instrumen yang relevan dalam merespon persoalan-persoalan modern, seperti isu stabilitas sosial dan legitimasi penguasa. Pendekatan ini tidak hanya berfungsi sebagai alat politik, tetapi juga menegaskan bahwa tafsir Al-Qur’an dapat berkembang mengikuti dinamika zaman tanpa kehilangan akar tradisionalnya. Dengan demikian, penelitian ini menyajikan ‘Alī Jum‘ah sebagai figur dari kesarjanaan neo-tradisionalis yang mengintegrasikan tradisi dengan modernitas secara kreatif dan kontekstual.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Additional Information / Supervisor: | Dr. Munirul Ikhwan |
| Uncontrolled Keywords: | ‘Ali Jum‘ah, Neo-Tradisonalisme, Tafsir Politik, Revolusi Mesir |
| Subjects: | 200 Agama > 297 Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir |
| Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur'an dan Tafsir (S2) |
| Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
| Date Deposited: | 17 Jan 2025 14:28 |
| Last Modified: | 17 Jan 2025 14:28 |
| URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69456 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |
