MENELUSURI JEJAK PERADABAN ISLAM SURAKARTA MELALUI PENDEKATAN MULTIDIMENSIONAL

Nurul Hak, - (2024) MENELUSURI JEJAK PERADABAN ISLAM SURAKARTA MELALUI PENDEKATAN MULTIDIMENSIONAL. In: Dinamika Ilmu-Ilmu Adab dan Budaya. Idea Press, Yogyakarta, pp. 345-367. ISBN 978-623-484-146-6

Preview

Text (MENELUSURI JEJAK PERADABAN ISLAM SURAKARTA MELALUI PENDEKATAN MULTIDIMENSIONAL) MENELUSURI JEJAK PERADABAN ISLAM SURAKARTA MELALUI PENDEKATAN MULTIDIMENSIONAL.pdf - Published Version Download (6MB) | Preview

Abstract

Penelusuran jejak sejarah dan peradaban Islam Surakarta, dalam lingkup kajiannya, tidak hanya sebatas wilayah Surakarta dan Yogyakarta atau Jawa Tengah. Pembatasan dua wilayah ini hanya sebatas wilayah pusat kekuasaan saja, yang lingkupnya hanya lokal dan sempit. Kajian mengenainya, dalam kaitannya dengan sejarah dan peradaban Islam Surakarta dengan kerajaan Islam sebelumnya, dapat juga diletakkan dalam konteks yang lebih luas, meliputi wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Hal ini karena secara historis dan peradabannya, Keraton Kasunanan Surakarta terkait dengan Kerajaan Islam Demak. Sementara Kerajaan Islam Demak, kebudayaan dan peradabannya tidak hanya terkait Majapahit, tetapi juga Nusantara dan mancanegara, sebagaimana tokoh-tokoh Wali Songo yang berasal dari mancanegara. Tradisi, kebudayaan, dan kontaks sosial, budaya dan politiknya pun mencakup tradisi dan kebudayaan mancanegara yang cenderung kosmopolitan. Keunikan peradaban Islam Surakarta yang berbasis ekologi pedalaman dan dipengaruhi pelbagai kebudayaan, Hindu, Islam, Jawa, Nusantara dan Barat Eropa (kolonialisme Belanda dan modernisasi) justru terletak bukan hanya pada peradaban material, dalam situs, bangunan dan peninggalan-peninggalan artefak lainnya. Akan tetapi juga yang lebih penting adalah dalam spiritualitas (mistik Islam Jawa) dan intelektualitas, kaitannya dengan naskah dalam genre babad, serat, suluk sebagai karya-karya para raja, pujangga dan ulama dalam proses peradabannya. Di samping itu, kehadiran dan perkembangan pendidikan Islam melalui pesantren dan madrasah, yang dikembangkan oleh Kasunanan Surakarta juga menunjukkan besarnya perhatian dan kontribusi keraton dalam penyebaran ajaran Islam dan pembaharuan pendidikan Islam. Hal ini juga yang menjadi salah-satu keunggulan peradaban Islam pedalaman yang diawali oleh Kerajaan Islam Pajang hingga Kerajaan Mataram dan Keraton Kasunanan termasuk Surakarta, dibandingkan dengan peradaban pesisir sebelumnya. Kekayaan peradaban Islam Surakarta tersebut dapat dikaji dan dikembangkan dalam kajian SKI/SPI dengan menggunakan pendekatan multidimensional atau holistik dan metode sejarah, baik metode sejarah tradisional dan konvensional, maupun metode modern. Pengayaan metodologi akan mampu mengembangkan kajian sejarah dan peradaban Islam Surakarta, baik dalam lingkup sejarah lokal, nasional, regional dan dunia maupun sejarah sosial sesuai fokus dan persoalan yang dikajinya. Kajian terhadap peninggalan peradaban Islam Surakarta baik dari aspek politik, kebudayaan maupun sosialnya, dengan fokus pada keunikan dan kekhasannya dapat menjadi bagian dari preservasi kebudayaan dan pengembangan dalam kajian SKI/SPI yang berkelanjutan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item